Jumat 16 Jul 2021 10:56 WIB

Kepala Puskesmas Ajak Masyarakat Daftar JKN Saat Masih Sehat

Meningkatnya jumlah peserta JKN-KIS, kunjungan masyarakat ke Puskesmas juga meningkat

Red: Hiru Muhammad
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri, Fathiyah Rohmah mengajak masyarakat Kota Kediri untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Ia menyatakan bahwa JKN-KIS merupakan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi saat sedang sehat. Hal ini dikarenakan JKN-KIS mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Foto: istimewa
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri, Fathiyah Rohmah mengajak masyarakat Kota Kediri untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Ia menyatakan bahwa JKN-KIS merupakan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi saat sedang sehat. Hal ini dikarenakan JKN-KIS mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI--Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri, Fathiyah Rohmah mengajak masyarakat Kota Kediri untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Ia menyatakan bahwa JKN-KIS merupakan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi saat sedang sehat. Hal ini dikarenakan JKN-KIS mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

“Layanan JKN-KIS ini bukan hanya untuk sakit berat saja. Kondisi idealnya justru peserta yang sakit ringan diberikan layanan kuratif (penyembuhan penyakit) sambil diberi edukasi dan promosi kesehatan, bahkan bisa mengarah pada deteksi dini. Kami di FKTP harus fokus pada edukasi dan pencegahan,” ujar Fathiyah.

Fathiyah menilai, seiring meningkatnya jumlah peserta JKN-KIS, kunjungan masyarakat ke Puskesmas juga turut meningkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan layanan kesehatan juga terangkat. Hal ini menjadi kesempatan bagi FKTP dalam memenuhi kebutuhan kesehatan yang paripurna, terpadu dan bermutu.

“Memang seharusnya FKTP menjadi first contact, tempat pertama untuk mengakses layanan kesehatan, berkonsultasi, dan menyampaikan keluhan. Dalam menyelesaikan keluhan kesehatan, FKTP lebih fokus kepada pasien, bukan penyakit yang dideritanya. Edukasi kesehatannya lebih optimal dan terfokus pada individu, semacam dokter keluarga,” tambah Fathiyah.

Sebagaimana konsep FKTP sebagai Gatekeeper layanan kesehatan, FKTP harus optimal memberikan pelayanan kesehatan sesuai kompetensinya. Apabila keluhan pasien termasuk dalam kompetensi yang dimiliki, maka FKTP diharapkan dapat menjalankan diagnosa dan tatalaksana secara mandiri dan tuntas. Upaya memilah pasien yang perlu dan tidak perlu dirujuk ini disebut penapisan.

Pelaksanaan fungsi penapisan sendiri terkadang menghadapi kendala. Salah satu diantaranya adalah masih ditemukannya kasus dimana pasien datang ke FKTP “hanya” untuk meminta rujukan. Paradigma yang menganggap bahwa JKN-KIS adalah asuransi yang menjamin penyakit-penyakit berat mungkin saja terlanjut kuat. Untuk itu, pihak-pihak yang berkaitan harus menguatkan edukasi dan sosialisasi.

“Harus diluruskan agar masyarakat tidak hanya mendaftar saat sedang sakit berat saja. Dulu orang-orang berkunjung ke faskes saat sudah sakit dan tidak tahan saja, sekarang kan sakit sedikit sudah datang ke Puskesmas. Ini yang harus ditekankan, deteksi dini itu penting,” tutur Fathiya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement