Sabtu 17 Jul 2021 05:15 WIB

Saran Nabi pada Sa'ad yang Ingin Sedekah Setengah Hartanya

Sa'ad merupakan tokoh Quraisy dari Bani Zuhrah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Saran Nabi pada Saad yang Ingin Sedekah Setengah Hartanya
Foto: Pixabay
Saran Nabi pada Saad yang Ingin Sedekah Setengah Hartanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bermukim selama sekitar 10 tahun di Madinah, Rasulullah SAW mengumpulkan niat dan maksud beliau untuk menunaikan ibadah haji pada tahun itu juga. Niat dan maksud beliau tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari kaum Muslimin, termasuk Sa'ad Ibn Abu Waqqash.

Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya Pesona Ibadah Nabi, Salat, Zakat, Puasa dan Haji mengatakan Saad ibn Abu Waqqas adalah sahabat Nabi. Ia menjadi pemeluk Islam ketujuh dan terkenal sebagai seorang komandan pasukan yang piawai di medan pertempuran. Ia bernama lengkap Aa'ad Ibn Malik yang juga dikenal Abu Waqqash Ibn Muhammad Ibn Abd Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.

Baca Juga

"Dia merupakan tokoh Quraisy dari Bani Zuhrah," kata Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya.

Maka pada Sabtu empat hari sebelum habis bulan Dzulqa'dah tahun itu rombongan jamaah haji dari Madinah itu pun bertolak menuju Makkah. Namun, ketika tiba di Makkah, Saad jatuh sakit. Sakitnya parah.

Karena itulah, ketika Rasulullah SAW menjenguknya, Sa'ad pun berkata kepada beliau. "Wahai Rasul, seperti yang engkau lihat sendiri, sakitku parah. Padahal aku memiliki banyak harta, dan yang menjadi ahli warisku hanyalah putri semata wayangku. Karena itu, bolehkah aku sedekahkan dua pertiga kekayaan yang kumiliki?"

"Jangan Sa'ad," jawab beliau.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement