Jumat 16 Jul 2021 21:14 WIB

RSUD Wangaya Denpasar Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

IGD RSUD Wangaya terpaksa menggunakan sistem buka tutup.

Red: Ani Nursalikah
RSUD Wangaya Denpasar Kewalahan Tangani Pasien Covid-19. Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac terhadap tenaga kesehatan saat simulasi di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali.
Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
RSUD Wangaya Denpasar Kewalahan Tangani Pasien Covid-19. Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac terhadap tenaga kesehatan saat simulasi di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Kota Denpasar, Bali kewalahan menangani pasien Covid-19 di ruang instalasi gawat darurat (IGD). RSUD Wangaya menerapkan sistem buka tutup dalam pelayanan rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar Anak Agung Made Widiasa didampingi Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Denpasar cukup kewalahan menangani peningkatan kasus aktif Covid-19. Oleh karena itu, sejak beberapa hari lalu IGD RSUD Wangaya terpaksa menggunakan sistem buka tutup.

Baca Juga

Hal ini lantaran masih adanya pasien dengan status terkonfirmasi positif Covid-19 yang belum mendapatkan ruang perawatan sehingga terpaksa harus dirawat sementara di IGD. "Jika terjadi lonjakan rujukan pasien Covid-19 di RSUD Wangaya, maka IGD akan ditutup," ujarnya.

Jika pasien sudah mendapatkan ruang perawatan, maka bisa dibuka kembali. "Karena itu kami memutuskan membangun IGD sementara di depan IGD saat ini sehingga pasien non-Covid tetap bisa mendapatkan pelayanan dan perawatan," katanya.

Widiasa menjelaskan saat ini kapasitas ruang isolasi di RSUD Wangaya sebanyak 72 tempat tidur terdiri atas 60 tempat tidur ruang isolasi dan 12 tempat tidur ruang ICU. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 tempat tidur telah terisi hampir 100 persen.

UGD sementara itu mampu melayani 10-12 pasien non-Covid-19. Sehingga pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit pada masa pandemi tetap optimal dengan adanya IGD sementara/darurat.

"Dengan melihat situasi ini tentu kami mengajak masyarakat untuk bersama mencegah terjadinya penularan Covid-19, sehingga tidak terjadi krisis di hilir yakni rumah sakit rujukan Covid-19, semoga pandemi dapat segera diatasi dengan mencegah penularan bersama-sama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement