Kamis 22 Jul 2021 13:57 WIB

Pemprov Lanjutkan Pembangunan Strategis di Toraja Utara

Pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung sektor kepariwisataan di Toraja Utara

Red: Bilal Ramadhan
Wisatawan mengunjungi objek wisata Kete Kesu di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Foto: Spedy Paereng/ANTARA
Wisatawan mengunjungi objek wisata Kete Kesu di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis seperti prasarana yang tepat untuk mengembangkan atau menunjang kemajuan wilayah Kabupaten Toraja Utara pada tahun anggaran 2022.

Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memastikan pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Toraja Utara akan terus digalakkan hingga tahun 2022, agar dua wilayah yakni Toraja dan Luwu Raya dapat terhubung.

"Tahun 2022 tetap kita akan lanjutkan untuk akses strategis ini mengingat dua Toraja terhubung Luwu Raya tertekan dalam pendistribusian barang dan jasa sejak jalan ruas nasional terputus," kata Andi.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrid dan sederhana ini mengangkat tema "Menyonsong Masa Depan Toraja Utara yang Mandiri, Berbudaya, Berdaya Saing dan Disiplin".

Menurut dia, infrastruktur jalan menjadi penting guna meningkatkan akses dan perekonomian masyarakat yang juga mendukung sektor kepariwisataan di Toraja Utara.

Andi Sudirman mengatakan belajar dari pengalaman, tahun lalu terputusnya jalur eksisting Palopo-Toraja, menekan distribusi barang dan jasa. Berdampak pada penekananan 40 persen perekonomian di Toraja Utara.

"Itulah kami bedah dengan membuka akses yang fungsional tahun depan. Jadi saya memilih tiga akses, satu jalur melalui APBD yakni Batusatanduk-Saddang, satu jalur melalui Bua-Rantepao itu kita intervensi melalui APBN, satu jalur Palopo-Pantilang-Toraja Utara melalui intervensi bantuan keuangan," ujar Sudirman Sulaiman.

Ia menyebutkan bahwa Alokasi anggaran (APBD, PEN, PHJD) Provinsi Sulsel sektor infrastruktur di Kabupaten Toraja Utara dari kurung waktu 2019 hingga 2021 sebanyak Rp 356 miliar.

Hal ini mengingat rencana strategis untuk konektivitas Batusitanduk-Sadan, Bua-Rantepao, Palopo-Pantilang-Rantepao serta pembangunan kawasa wisata Toraja Utara.

Pada kesempatan tersebut, Sudirman Sulaiman menyampaikan tiga hal utama yakni kesehatan dan Covid-19, infrastruktur, wisata dan pendidikan di Toraja Utara.

Sudirman berujar Pemerintah Provinsi sebagai wakil dari Pemerintah Pusat, selalu mendukung pembangunan di daerah. Di bawah kepemimpinannya, dirinya mengaku tetap berkomitmen pada visi-misi 2018-2023.

"Itu semua masih komitmen kami, melihat Toraja satu kesatuan wilayah. Bagaimana menjadikan dan membuktikan kepada masyarakat, kita terus membangun dan itu tidak pernah surut sampai detik ini," ujarnya.

Tentunya, sebut Sudirman Sulaiman, dibutuhkan koordinasi dari kepala daerah kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait program apa yang akan dilakukan, demikian juga dukungan yang dapat diberikan.

"Kami berharap bersama Bupati dan Wakil Bupati Torut, DPR RI, DPRD Provinsi dan kabupaten, bahu-membahu dalam mewujudkan Toraja Utara berkearifan lokal wisata dan aksesibilitas tinggi menuju andalan Sulsel ke depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement