Kamis 22 Jul 2021 19:25 WIB

Testing Kembali Digenjot, Kasus Harian Covid-19 Naik Lagi

Pada Kamis ini dilaporkan 49.509 kasus Covid-19 dari pemeriksaan 294.470 spesimen.

Red: Andri Saubani
Petugas Kantor Pos Tangerang berjalan memasuki perumahan penduduk saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST) Kemensos yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia secara rumah ke rumah, di Babakan, Kota Tangerang, Banten, Kamis (22/7/2021). Kasus harian Covid-19 di Indonesia pada hari ini kembali mengalami kenaikan, sejalan dengan peningkatan kapasitas testing. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/FAUZAN
Petugas Kantor Pos Tangerang berjalan memasuki perumahan penduduk saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST) Kemensos yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia secara rumah ke rumah, di Babakan, Kota Tangerang, Banten, Kamis (22/7/2021). Kasus harian Covid-19 di Indonesia pada hari ini kembali mengalami kenaikan, sejalan dengan peningkatan kapasitas testing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri, Rahayu Subekti, Idealisa Masyrafina, Iit Septyaningsih

Penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia beberapa terakhir terbukti adalah 'penurunan semu' akibat ikut turunnya kapasitas testing. Pada hari ini, kasus harian Covid-19 kembali melejit dan hampir menyentuh angka 50 ribu kasus setelah Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan peningkatan signifikan jumlah pemeriksaan spesimen.

Baca Juga

Pada Kamis (22/7) ini dilaporkan temuan 49.509 kasus positif. Jumlah itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 294.470 spesimen.

Diketahui sebelumnya, Indonesia sempat mengalami penambahan kasus di atas 50 ribu  per hari selama empat hari, yakni pada 14-17 Juli 2021. Saat itu, jumlah spesimen yang diperiksa secara nasional mencapai angka 200 ribu hingga 250 ribu per harinya.

Namun kemudian, kapasitas testing jeblok pada kisaran 150 ribuan spesimen per hari yang berakibat juga pada turunnya temuan kasus pada akhir pekan lalu hingga Rabu (21/7). Berturut-turut pada Jumat (16/7), penambahan kasus positif mulai mengalami penurunan menjadi sebesar 54 ribu dan pada Sabtu (17/7) kembali menurun menjadi 51.952 kasus.

Kemudian pada Ahad (18/7), Satgas melaporkan penambahan kasus positif yang juga menurun menjadi 44.721 orang. Pada Selasa (20/7) dilaporkan 38.325 kasus baru dan bahkan pada Rabu (21/7), 'hanya' ditemukan 33.772 kasus baru.

Jika dilihat dari data pada hari ini, daerah-daerah di Pulau Jawa masih mendominasi dalam hal sumbangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jawa Barat menjadi provinsi penyumbang terbesar angka terkonfirmasi positif yakni sebanyak 10.499 kasus, disusul DKI Jakarta 7.058 kasus dan Jawa Timur 6.625 kasus.

Catatan merah lainnya, angka kematian akibat Covid-19 juga kembali mencetak rekor. Pada Kamis (22/7) ini, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 1.449 orang meninggal dunia dengan status positif. Rekor tertinggi sebelumnya tercapai pada 19 Juli 2021, dengan 1.338 orang meninggal dunia dalam sehari.

Kasus meninggal terbanyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 402 kasus, Jawa Timur 270 kasus dan DKI Jakarta 194 kasus. Adapun laju kesembuhan harian terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 10.631 jiwa, Jawa Barat 7.288 jiwa, dan Jawa Tengah 6.115 jiwa.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, jumlah kabupaten kota dengan zona risiko tinggi saat ini menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi terjadi di Indonesia, yakni mencapai 180 kabupaten dan kota. Zona merah ini didominasi daerah dari Provinsi Jawa Timur yakni 33 kabupaten kota, Jawa Tengah 29 kabupaten kota, dan Jawa Barat 21 kabupaten kota.

“Zonasi risiko tingkat kabupaten kota saat ini menunjukkan perkembangan ke arah yang kurang baik. Saat ini kabupaten kota dengan zona risiko tinggi menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi,” kata Wiku dalam paparannya saat konferensi pers, Kamis (22/7).

Dari laporan Satgas, sebanyak 281 kabupaten kota lainnya tercatat masuk dalam zona risiko sedang atau zona oranye, 51 kabupaten kota masuk zona kuning, dan dua kabupaten kota masuk zona hijau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement