Jumat 23 Jul 2021 15:13 WIB

Misi Bidik Emas Olimpiade 2020 Dimulai

Bulu tangkis ganda putra Indonesia selama ini paling banyak menyumbang emas.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo memasuki arena.
Foto: Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo memasuki arena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pasangan ganda putra Indonesia menempati unggulan teratas dalam Olimpiade Tokyo 2020. Duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menempati unggulan pertama, sedangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi unggulan kedua di pentas olahraga terakbar sejagat itu.

Wajar jika harapan merebut emas di cabang bulu tangkis diapungkan kepada Minions, sebutan untuk duet Kevin/Marcus, dan juga untuk Daddies, julukan akrab dua pemain senior kebanggaan Indonesia Ahsan/Hendra. Walaupun, dari nomor lain tetap memiliki peluang.

Sejauh keikutsertaan Indonesia di Olimpiade sejak pertama kali pada 1952 di Helsinki, Finlandia, hanya cabang bulu tangkis yang sudah berhasil meraih medali emas. Dan, nomor ganda putra yang paling banyak menyumbang emas.

Total dari tujuh emas yang diraih Indonesia, tiga di antaranya dari sektor ini, melalui Rexy Mainaky/Ricky Subagdja (Olimpiade Athena 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (Sydney 2000), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (Beijing 2008). Empat emas lainnya diraih Susy Susanti (Barcelona 1992), Alan Budikusuma (Barcelona 1992), Taufik Hidayat (Athena 2004), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Rio 2016).

Misi meraih medali emas nomor ganda putra pun akan dimulai Sabtu (24/7). Minions akan bermain terlebih dahulu, mengawali laga Grup A melawan pasangan Inggris Ben Lane/Sean Vendy Sane pada pukul 10.20 WIB. Daddies memulai laga Grup D melawan pasangan Kanada Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura pada pukul 16.00 WIB.

Ini merupakan pertemuan pertama bagi Minions maupun Daddies. Secara peringkat kedua lawan yang akan dihadapi ganda Indonesia jauh di bawahnya. Namun bukan berarti kemenangan akan dengan mudah diraih. Apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini kala turnamen bulu tangkis internasional banyak yang dibatalkan. Hal ini membuat pemain sangat minim jam bertanding.

Turnamen All England 2021 yang digelar pertengahan Maret lalu adalah ajang terakhir yang diikuti pasangan Indonesia. Itupun hanya sekali bermain karena tim Indonesia kemudian dipaksa mundur oleh panitia dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) karena satu pesawat dengan penumpang yang dinyatakan positif Covid-19.

Ahsan/Hendra bertekad meraih prestasi terbaik di Olimpiade yang kemungkinan akan menjadi Olimpiade terakhirnya. Keduanya enggan menganggap remeh lawan-lawannya di Grup D. Termasuk pasangan Kanada yang baru pertama kali akan dihadapi nanti.

"Semua lawan harus kami waspadai karena ini Olimpiade dan semua maunya menang. Yang non-unggulan pun bisa mengalahkan yang unggulan. Jadi kami harus siap dari awal," ujar Ahsan dalam keterangan tertulis awal pekan ini.

Sementara itu, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, mengungkapkan kalau saat ini sulit menentukan kekuatan lawan karena sudah lama sekali tidak ada pertandingan. Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan terakhir kali bertanding di All England 2021 pada Maret lalu. "Posisi sekarang 0-0 setelah tak ada pertandingan sama sekali. Kami tak pernah tahu kekuatan lawan yang sesungguhnya. Jadi semua harus diwaspadai," jelas dia.

Jika kedua ganda putra ini mulus tak terkalahkan sejak persaingan di grup, keduanya akan bisa menciptakan All Indonesian Final. Bukan mustahil ini bisa terjadi, asalkan Minions dan Daddies menunjukkan permainan terbaiknya secara konsisten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement