Jumat 23 Jul 2021 15:48 WIB

Mahasiswa UMM Rancang Pelacak Barang untuk Keamanan Laut

Radar pendeteksi ini dilengkapi dengan fitur yang canggih.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang Radar Pelacak Barang untuk Zona Laut Ekonomi Eksklusif.
Foto: Mahasiswa UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang Radar Pelacak Barang untuk Zona Laut Ekonomi Eksklusif.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penangkapan ikan oleh nelayan asing secara ilegal sering ditemukan di wilayah zona laut Indonesia. Situasi ini mendorong tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM - KC), membuat Radar Pelacak Barang untuk Zona Laut Ekonomi Eksklusif.

Adapun rancangan PKM ini dikerjakan oleh mahasiswa Awwaludin Rasyid Al-Malik dan Atha Caesarda Rafi Naufal. Kemudian juga mahasiswa Zidni Ilman Nafian, Bagus Setyawan. dan Rafiqa Nur Pratiwi.

Ketua kelompok, Awwaludin Rasyid Al-Malik menjelaskan, rancangan radar pelacak timnya merupakan buah dari implementasi teknologi Internet of Think. Pembuatan radar ini juga bertujuan untuk menjaga laut Indonesia dari illegal fishing atau bahkan benda asing seperti drone yang terjadi pada awal tahun lalu.

“Kejadian illegal fishing dan juga bebasnya drone asing di lautan Indonesia membuat kami berinisiatif menciptakan radar pelacak benda ini,” kata mahasiswa Teknik Mesin UMM ini.

Radar pendeteksi karya mahasiswa UMM dilengkapi dengan fitur yang canggih. Yakni, dengan memanfaatkan panel surya sebagai sumber daya listrik. Dengan adanya listrik dari sinar matahari, ini diharapkan bisa melepas ketergantungan pada listrik kabel yang biasa digunakan.

Terbukti, radar ini mampu bertahan selama empat sampai enam hari meskipun matahari jarang menyinari. Selain itu, penggunaan listrik berbasis panel surya pada alat juga dirasa lebih bersahabat dengan alam.

Awal juga mengatakan, sistem radar pelacak juga dapat mendeteksi adanya barang di permukaan bahkan juga dalam lautan. Salah satunya antara lain kapal beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Menurut Awwal, hal ini tentu bisa menjadi terobosan baru untuk meningkatkan keamanan laut Indonesia.

Alat yang berada pada tahap perancangan 50 persen ini diharapkan bisa membantu menjaga kemanaan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di laut Indonesia. Mahasiswa kelahiran Jombang ini juga berharap alat ini bisa dikembangkan lebih lanjut.

Dengan demikian, pengawasan laut Indonesia bisa dilakukan dengan lebih efektif.  “Tentu kami ingin agar nantinya radar pelacak ini bisa digunakan oleh pemerintah atau bahkan militer dalam usaha menjaga zona laut yang dimiliki oleh Indonesia,” kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement