Senin 26 Jul 2021 05:33 WIB

Wafatnya 9 Aktivis dan Menafsir Data Covid-19 yang Aneh

Kenaikan kasus covid-19 justru terjadi ketika PPKM diperketat dan banyak orang WFH

Red: Elba Damhuri
Denny JA
Foto:

Oleh : Denny JA, Kolumnis/Akademisi/Konsultan Politik

Dengan mengasumsikan data di atas akurat, data yang sebenarnya, penjelasan keanehan data itu hanya mungkin disebabkan oleh dua hal.

Pertama: periode inkubasi. Riset menunjukkan bahwa ada jarak antara seseorang yang terkena virus Covid-19 dengan gejala penyakit yang muncul ke permukaan.

Itu disebut periode inkubasi. Jika seseorang seolah-olah tak terkena virus, belum tentu ia benar-benar bebas virus. Sangat mungkin Ia berada dalam masa inkubasi. Gejala sakitnya baru akan muncul di kemudian hari.

Berdasarkan hasil riset, masa inkubasi itu terjadi antara hari kedua setelah tertular hingga hari ke empat belas. Sebesar 99 persen kasus terjadi pada periode ini.

Sangat mungkin ketika kita semua di Jawa Bali melakukan Work From Home, sebagian kita sebenarnya berada dalam masa inkubasi.

Akibatnya dua hal sekaligus. Pertama, kita tak tercatat sebagai yang terpapar sebelum PPKM 3 Juli.

Setelah PPKM dimulai, masa inkubasi selesai, dan kita menunjukkan gejala sakit. Akibatnya kita terhitung sebagai yang terpapar, setelah 3 Juli 2021.

Ini bisa menjelaskan mengapa setelah PPKM 3 Juli 2021 yang terpapar malah bertambah hampir dua kali lipat.

Kedua, terjadi penularan cluster keluarga. Justru karena kita tidak pergi kemanapun, hanya 100 persen Working From Home, masalah itu muncul.

Sebagian kita ketika mengurung diri di rumah saja sejak 3 Juli 2021, kita sudah membawa virus Covid-19. Itu tak kita rasakan karena kita berada dalam tahap inkubasi.

Terjadilah penularan cluster keluarga. Justru di era PPKM sejak tanggal 3 Juli itu, seorang Ibu atau Ayah menularkan Covid-19 kepada anak-anaknya.

Atau penularan dari anak ke orang tua. Atau dari kakak ke adik, dari adik ke kakak.

Jika ia punya supir atau pembantu, mungkin dari supir, pembantu kepada keluarga.

Data yang anehpun bisa dimengerti.

-000-

Teman yang mengirim list 9 aktivis yang wafat karena Covid-19 kembali mengirimkan pesan di WA jaringan pribadi.

“Bang, aktivis A sedang dibawa ke RS XXX. Tapi di sana sudah kehabisan tabung oksigen.”

“Malam ini (kemarin) satu lagi aktivis wafat karena Covid-19.”

Sementara di grup WA sesama teman SMA tahun delapan puluhan tak kalah sedih. 

“Kita akan buat webinar soal Isoman. Teman teman SMA kita banyak yang wafat karena Covid-19. Bahkan ada  yang wafat ketika Isoman. Ikut ya karena siapa tahu pada waktunya kita atau keluarga kita harus isoman. Kita perlu tahu panduan isoman.”

Wah saya kembali terdiam. Ini  era ketika di banyak WA grup kabar duka wafat atau sakit kena Covid-19 ada di mana-mana. *

Juli 2021

Catatan

(1). Ketika PPKM dimulai 3 Juli 2021, yang terpapar harian 28 ribu orang

https://nasional.kompas.com › u...Web resultsUPDATE 3 Juli: Kasus Baru Covid-19 Hampir 28.000 ...

(2) Setelah 11 hari PPKM, Working From Home, yang terpapar harian justru naik ke angka di atas 50 ribu per hari.

https://health.detik.com › covid-...Web resultsCOVID-19 RI Tembus 50 Ribu Sehari, Sudah ...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement