Senin 26 Jul 2021 18:09 WIB

Banjarmasin Kekurangan Vaksin untuk Penyuntikan Kedua

Untuk penyuntikan kedua, Banjarmasin membutuhkan 2.920 dosis.

Red: Ani Nursalikah
Banjarmasin Kekurangan Vaksin untuk Penyuntikan Kedua. Petugas Kesehatan menyuntikkan vaksin pada warga saat Vaksinasi COVID-19 untuk umum di Duta Mal, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (25/6/2021). Polresta Banjarmasin dan Dokter Kesehatan Polda Kalimantan Selatan bekerja sama dengan pengelola Duta Mal Banjarmasin menggelar vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum dan karyawan mal sebagai upaya menyukseskan program pemerintah target sejuta penyuntikkan vaksin per hari.
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Banjarmasin Kekurangan Vaksin untuk Penyuntikan Kedua. Petugas Kesehatan menyuntikkan vaksin pada warga saat Vaksinasi COVID-19 untuk umum di Duta Mal, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (25/6/2021). Polresta Banjarmasin dan Dokter Kesehatan Polda Kalimantan Selatan bekerja sama dengan pengelola Duta Mal Banjarmasin menggelar vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum dan karyawan mal sebagai upaya menyukseskan program pemerintah target sejuta penyuntikkan vaksin per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi menyampaikan stok vaksin Covid-19 saat ini sangat kurang, bahkan untuk penyuntikan dosis kedua.

"Kemarin kita dapat vaksin hanya 100 vial itu setara 1.000 dosis. Untuk memenuhi suntik kedua saja tidak cukup, apalagi untuk kebutuhan masyarakat yang baru ingin vaksinasi," ujarnya, Senin (26/7).

Baca Juga

Machli menyampaikan untuk kebutuhan suntik vaksin kedua yang diperlukan saat ini seyogyanya sebanyak 292 vial atau setara 2.920 dosis. Dia mengatakan terus mengajukan penambahan mendapatkan vaksin. Bahkan, sejak 20 Juli 2021 diajukan 20 ribu vial atau setara 200 ribu dosis.

"Ini demi percepatan vaksinasi di daerah kita, sebab target untuk vaksinasi bagi masyarakat umum mencapai 300 ribu lebih," tuturnya.

Dia mengatakan saat ini minat masyarakat umum untuk divaksinasi tinggi, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan vaksin. Menurut Machli, program vaksinasi Covid-19 tahap ketiga ini baru mencapai sekitar 5,13 persen atau 17.386 sasaran untuk suntik pertama.

Sekitar 1,21 persen atau 4.092 sasaran untuk suntik kedua dari 338.815 target sasaran untuk masyarakat umum. Dia menyatakan antrean vaksinasi di puskesmas-puskesmas sangat panjang, belum lagi untuk vaksinasi anak yang usianya di atas 12 tahun.

Dia berharap pemerintah provinsi dan pusat dapat memberikan keutamaan bagi Kota Banjarmasin, sebab kota ini terbanyak penduduknya dari kabupaten/kota lain di provinsi ini. Apalagi saat ini kondisi penyebaran Covid-19 cukup tinggi.

"Semoga dalam waktu dekat ini daerah kita kembali dapat jatah vaksin hingga kembali kita genjot pelaksanaannya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement