Senin 26 Jul 2021 21:38 WIB

Anies Klaim DKI Selalu Transparan Sampaikan Data Covid-19

Situasi penularan Covid-19 di Jakarta saat ini perlahan mengalami penurunan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengklaim, sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, Pemprov DKI selalu transparan dalam menyampaikan data perkembangan kasus. Anies memastikan bahwa data yang dipublikasikan kepada masyarakat tidak ditambah dan tidak dikurangi.

“Selalu merujuk pada pendekatan ilmiah dalam semua kebijakan yang kita ambil dan selalu menyampaikan apa adanya. Kabar yang ada di Jakarta kita sampaikan tanpa dikurangi, tanpa ditutup-tutupi,” kata Anies dalam video yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Senin (26/7).

Baca Juga

Anies menjelaskan, pihaknya melakukan hal ini lantaran ia meyakini bahwa masyarakat di Jakarta ingin mendapatkan informasi mengenai penanganan kasus Covid-19 yang benar dan dapat dipercaya. Sebab menurut dia, bila pemerintah dapat menunaikan tugas tersebut, maka mampu membuat masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi pandemi virus corona dengan cara yang benar.

“Kami pun yakin, informasi yang benar, informasi yang dipercaya ini yang akan membuat masyarakat bisa bertindak dengan benar, bertindak dengan baik dan sama-sama kita menghadapi pandemi ini dengan cara yang benar,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini situasi kasus Covid-19 di Jakarta perlahan mengalami penurunan. Salah satunya, jelas Anies, terlihat dari antrean pasien Covid-19 di IGD rumah sakit rujukan yang sudah mulai terurai dibandingkan dengan kepadatan yang terjadi pada beberapa pekan sebelumnya.

Meski demikian, ia menilai, kondisi saat ini masih belum ideal. “Alhamdulillah, antrean di IGD sudah terurai, tapi tempat tidur kamar isolasi masih padat, ICU juga masih padat. Jadi kalau lihat situasi ini, tren penurunan itu nyata terlihat, tapi situasi ini masih jauh dari ideal,” ungkap dia.

Oleh karena itu, Anies mengajak masyarakat untuk terus melanjutkan momentum perbaikan yang kini berangsur-angsur mulai dirasakan. Diantaranya saat ini angka positivity rate yang menurun, antrean pasien di IGD mulai longgar hingga secara bertahap dapat mengurangi jumlah pasien rawat inap dan ICU.

“Saya mengajak kepada seluruh warga Jakarta, jangan pesimis, nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi,” ujarnya.

 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak lengah karena situasi Covid-19 di Ibu Kota mulai menjauhi kondisi genting tersebut. Anies meminta agar seluruh warga tetap mematuhi protokol kesehatan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

“Artinya jangan lengah, jangan kendor. Jangan samapi gelombang perbaikan yang sudah mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik kemudian (kasus Covid-19) naik lagi karena kita lengah, karena kita kendor, karena kita tidak disiplin,” tutur dia.

“Jadi tetap jaga protokol kesehatan kapanpun, di mana pun, dan terus kurangi mobilitas jika tidak perlu. Dan bagi perusahaan-perusahaan, jangan paksakan karyawan masuk bila itu merisikokan protokol kesehatan di kantor Anda. Ini adalah wujud tanggung jawab kita untuk sama-sama menghentikan penyebaran Covid-19,” sambungnya menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anies mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota telah mengalami penurunan. Hal ini terjadi setelah sempat mengalami lonjakan kasus hingga mencapai 100 ribu lebih kasus.

Anies menyebut, berdasarkan data per tanggal 25 Juli, jumlah kasus aktif di Jakarta turun pada angka 64 ribu kasus. "Pada 16 Juli 2021 ada 113 ribu kasus aktif dan kemarin kasus aktif kita sudah turun diangka 64 ribu," kata Anies, Senin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan yang ada di Ibu Kota kembali menurun. Ariza menyebut, saat ini, keterisian di ruang ICU sebesar 89 persen.

"Alhamdulillah, tempat tidur (isolasi) turun lagi, yang terpakai sekarang tinggal 73 persen. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan turun ketersediaan tempat tidur. Ruang ICU juga turun sudah mencapai 89 persen, mudah-mudahan turun terus," kata Ariza di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Senin (26/7).

Selain itu, sambung dia, persediaan obat-obatan bagi pasien Covid-19 pun dalam kondisi yang cukup. Termasuk pula ketersediaan tabung oksigen.

"Alhamdulillah obat-obatan, oksigen aman, tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.

 

photo
Infografis: Kasus sembuh dan meninggal jadi rekor pekan lalu - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement