Selasa 27 Jul 2021 17:53 WIB

Jumlah Uang Beredar Juni 2021 Capai Rp 7.119,6 Triliun

Jumlah uang beredar pada Juni dipengaruhi oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah melakukan transkasi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada Juni 2021 mencapai Rp 7.119,6 triliun. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Nasabah melakukan transkasi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada Juni 2021 mencapai Rp 7.119,6 triliun. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2021 tumbuh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan posisi M2 pada Juni 2021 tercatat sebesar Rp 7.119,6 triliun atau tumbuh 11,4 persen (yoy).

"Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,1 persen (yoy)," katanya.

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh akselerasi komponen uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi. Komponen M1 pada Juni 2021 tumbuh sebesar 17,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2021 sebesar 12,6 persen (yoy).

Pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari 6,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 9,6 persen (yoy) pada Juni 2021. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, peningkatan M2 pada Juni 2021 terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih dan peningkatan penyaluran kredit.

Faktor aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2021 sebesar 6,4 persen (yoy). Penyaluran kredit tercatat tumbuh positif 0,4 persen (yoy), setelah mencatat pertumbuhan negatif sejak September 2020.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 33,9 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 61,4 persen (yoy).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement