Rabu 28 Jul 2021 06:02 WIB

Dirut: Tarif LRT Selama PPKM Tetap Rp 5.000 per Penumpang

Rangkaian LRT Jakarta yang beroperasi disterilisasi menggunakan sinar ultraviolet.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rangkaian kereta melewati mesin pencucian otomatis di depo light rail transit (LRT), Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (6/3).
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Rangkaian kereta melewati mesin pencucian otomatis di depo light rail transit (LRT), Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Wijanarko menjelaskan, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tarif tetap Rp 5.000 per penumpang. "Tidak ada perubahan," ujar Wijanarko di Jakarta, Selasa (27/7).

Kendati tidak menaikkan tarif, PT LRT Jakarta meningkatkan sejumlah pelayanan dalam aspek higienis agar penumpang seminimal mungkin terpapar Covid-19. Di antaranya, dari segi protokol kesehatan dan keamanan maupun perawatan sarana dan prasarana kereta berjalan seperti biasa, namun mendapat special treatment.

Kereta diberi sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet (uv light). "Sinar ultraviolet bisa membunuh virus, dia tidak boleh kena mata dan warna sinarnya biru ya. Dan itu portabel ya, dia dihidupkan selama kurang lebih 30 menit di seluruh LRT supaya membasmi virus-virus yang ada," kata Wijanarko.

Dengan special treatment itu, Wijanarko optimistis, penumpang di gerbong LRT bisa terhindar dari paparan virus berbahaya, seperti SARS-COV-2. PT LRT Jakarta juga melakukan desinfektan secara rutin setiap kali kereta bersandar di titik perhentian terakhirnya, di Stasiun LRT Velodrome maupun di Pegangsaan Dua.

"Desinfektan dilakukan rutin sebelum penumpang masuk ke dalam kereta," ujar Wijanarko. Selama PPKM, anak usaha Badan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tersebut berupaya ikut serta dalam penanggulangan Covid-19 di Jakarta Utara (Jakut).

Caranya adalah dengan menyulap kantor LRT di Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading menjadi selter isolasi mandiri Covid-19. Tujuan untuk mengurangi klaster keluarga dan beban rumah sakit dalam menampung pasien Covid-19.

Awalnya lokasi tersebut dimanfaatkan secara internal perusahaan saja, namun Jakpro kemudian berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia mengupayakan agar selter isolasi mandiri itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selter isolasi mandiri pasien Covid-19 milik LRT Jakarta tersebut memiliki dua lantai.

Lantai satu memiliki sekitar 10 kamar dan lantai dua memiliki 11 kamar. Sehingga total kurang lebih ada 21 kamar. Per kamarnya memiliki kapasitas yang beragam, ada yang bisa diisi dua tempat tidur, tiga tempat tidur, dan terdapat ruangan yang cukup luas untuk diisi oleh satu keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement