Rabu 28 Jul 2021 13:37 WIB

Kecerobohan Star-Lord Jadi Momen Terburuk di Infinity War

Kematian Gamora dan ledakan emosi Star-Lord membuat Thanos kabur.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Avenger Infinity War
Foto: Daily Mail
Avenger Infinity War

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Reaksi emosional karakter Peter Quill alias Star-Lord yang ceroboh saat situasi genting menjadi adegan paling kontroversial di film Avengers: Infinity War. Banyak penggemar MCU yang kesal, karena tindakan ceroboh Peter Quill pada akhirnya membuat Thanos kabur dan membunuh setengah dari semua kehidupan di alam semesta.

Ketika mengetahui wanita yang dicintainya, Gamora, dibunuh Thanos, Star-Lord tidak bisa membendung emosinya. Dia lantas menghajar Thanos dengan senjatanya, namun sayang perlawanan itu tak berarti dan Thanos memenangkan pertarungan, mengambil Time Stone dan kabur.

Dilansir di laman Screen Rant pada Rabu (28/7), tiga tahun setelah film dirilis, peristiwa Titan di Avengers: Infinity War membekas dalam ingatan setiap penggemar Marvel. Iron Man, Doctor Strange, Spider-Man, dan Guardians of the Galaxy juga harus melawan Thanos bersama-sama. Pertempuran sengit terjadi tetapi akhirnya Thanos terpojok.

Kecerobohan seperti Star-Lord juga terjadi di komik Marvel Reptil #3, yang dengan tegas menempatkannya dalam kesalahan. Dalam cerita Reptil, Humberto Lopez alias Reptil sedang mencari orang tuanya yang hilang. Reptil dan teman-temannya, Julian serta Eva, menemukan penjahat misterius Bernama Sarsen, dan Eva menahannya di udara melalui mantra sihir sementara Reptil mengintrogasinya.

Ternyata Sarsen tahu persis di mana orang tua Reptil: jiwa mereka terperangkap di dalam jimat. Mengetahui itu, Reptil tidak bisa menahan emosi dan langsung menyerang Sarsen, mematahkan mantra imobilisasi Eva yang sudah melemah.

Jika membandingkan Reptil #3 dan Avengers: Infinity War, adegan-adegan tersebut memiliki kesalahan yang sama yaitu menunjukkan ketidakdewasaan karakter utama. Tapi Reptil punya alasan untuk menggagalkan interogasinya yaitu dia masih remaja. Lopez secara alami impulsif dan sembrono, tetapi Peter Quill berusia sekitar 30 tahun di awal film.

Pahlawan remaja lainnya ada di MCU seperti Spider-Man dan Ms Marvel, dan sebagian besar masalah mereka berasal dari sifat pemarah, keragu-raguan, dan ketidakdewasaan mereka. Meskipun Star-Lord diambil dari keluarganya pada usia dini dan dalam pikirannya sangat kekanak-kanakan, dia tetap harus cukup dewasa untuk mengetahui lebih baik.

Kematian Gamora dan ledakan emosi Star-Lord, selanjutnya secara langsung menyebabkan kemenangan Thanos di MCU. Peter Quill dan Reptil kini dengan tegas ditempatkan di kategori yang sama, yang cukup memalukan bagi pemimpin Guardians. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement