Kelompok Tani Diminta Berinovasi Bangkit di Masa Pandemi

Red: Yusuf Assidiq

Penyusuran Sawah Perkotaan. Petani memanen padi di persawaan tepi Kota Yogyakarta, Jumat (19/7/2019).
Penyusuran Sawah Perkotaan. Petani memanen padi di persawaan tepi Kota Yogyakarta, Jumat (19/7/2019). | Foto: Republika/ Wihdan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DPRD Kota Yogyakarta mendorong kelompok tani berbasis kampung yang tersebar cukup banyak di kota tersebut untuk bangkit di masa pandemi. Antara lain dengan melakukan berbagai inovasi meski lahan pertanian di Kota Yogyakarta terbatas.

“Tidak boleh berhenti berinovasi agar kegiatan kelompok tani tetap produktif sehingga pemberdayaan masyarakat pun juga tetap berjalan,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Oleg Yohan di Yogyakarta.

Salah satu inovasi yang perlu dikembangkan oleh kelompok tani adalah pembuatan rumah bibit untuk memastikan rantai produksi tetap bisa berjalan dengan baik dan tidak hanya mengandalkan hasil saat panen saja.

“Biasanya, kelompok tani di Kota Yogyakarta hanya mengandalkan pemasukan saat panen saja. Berbeda jika ada rumah bibit, maka kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lebih panjang karena ada bibit yang bisa diperjualbelikan,” katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, hasil penjualan bibit tanaman tersebut bisa mendukung biaya operasional pertanian sembari menunggu hasil panen.

“Tentu saja, bibit yang dijualbelikan harus berkualitas. Apalagi di masa pandemi ini, minat masyarakat umum untuk bercocok tanam meningkat cukup signifikan,” ujarnya.

Harapannya, lanjut Oleg, pergerakan ekonomi di wilayah pun bisa ditingkatkan karena kelompok tani bisa berkolaborasi dengan kelompok lain seperti pembudidaya ikan sehingga hasil yang diperoleh bisa semakin ditingkatkan.

“Belum lama ini pun, ada beberapa kelompok tani di Kota Yogyakarta yang mendapat bantuan dari Pemerintah DIY senilai Rp50 juta yang bisa dijadikan sebagai modal untuk mendukung pengembangan pertanian,” jelas dia.

Ia pun mencontohkan salah satu kampung yang saat pandemi memiliki aktivitas pertanian yang cukup intensif adalah Kelompok Tani RT 20 di Kelurahan Karangwaru Tegalrejo yang memanfaatkan lahan tidur di wilayah tersebut untuk menanam aneka sayur mayur.

“Hasil dari pertanian di kampung tersebut setidaknya bisa menggerakkan perekonomian masyarakat yang mungkin terdampak pandemi meski memanfaatkan lahan milik warga yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali,” ujarnya.

sumber : Antara.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


KUR Sektor Pertanian Berbasis Klaster Terus Didorong

Inovasi Tiada Henti, Lengkapi Kehadiran Wuling di Tanah Air

Holding Perkebunan Dorong Pegawai Berinovasi

Petani Baru dari FKPPI, Mentan SYL: Bertani Itu Keren

Gubernur Erzaldi: Petani Harus Jadi Pengusaha di Ladangnya

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark