Ahad 01 Aug 2021 20:34 WIB

Rumah Tangguh untuk Korban Gempa Mamuju

Total bantuan yang disalurkan senilai Rp 1,7 Miliar

Red: A.Syalaby Ichsan
Bantuan rumah untuk korban gempa Mamuju
Foto: Dok BMM
Bantuan rumah untuk korban gempa Mamuju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Laznas Baitulmaal Muamlaat (BMM) bersinergi dengan DT Peduli, Bakrie Amanah dan Bank Muamalat Indonesia dalam melakukan gerakan kebaikan bagi masyarakat  korban gempa Mamuju. Mereka terkena dampak dari bencana gempa bumi berkekuatan 5,9 magnitudo pada tanggal 14 Janurai 2021 dan gempa susulan berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi di Mamuju, Sulwesi Barat pada  15 Januari 2021 lalu.

Musibah tersebut mengakibatkan sekitar 15.000 rumah rusak dan hancur. Setidaknya tercatat sebanyak 91.000 warga harus mengungsi di tenda-tenda darurat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat dalam masa tanggap darurat bencana. 

Untuk itu, sebagai bentuk kepedulian BMM, DT Peduli, Bakrie Amanah dan Bank Muamalat berkolaborasi membangun 75 rumah melalui program Rumah Tangguh Harapan Negeri bagi para warga terdampak gempa bumi, khususnya yang tinggal di Dusun Petakeang dan Dusun Talange, Desa Galung, Kec. Tapalang, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat. Adapun total bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp1.704.000.000.

Fokus sasaran program ini adalah recovery atau pemulihan kembali dusun/desa yang telah porak poranda akibat bencana gempa. Rumah warga dibangun kembali dengan konsep recycle house, yaitu skema pembangunan rumah dengan pemanfaatan infrastruktur rumah yang masih dapat digunakan kembali seperti kusen jendela, pintu, genteng dan kayu rangka rumah. 

“Alhamdulillah, proses pembangunan 75 rumah bagi warga telah selesai dilakukan dengan tetap mengusung kearifan lokal yaitu Banua Pasiolaolaan yang berarti Rumah Gotong-royong. Dengan begitu, rasa kebersamaan dan semangat untuk bangkit dari keterpurukan bisa dijalani warga dengan lebih baik karena dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh warga Dusun Petakeang, ujar Novi Wardi, Direktur Ekekutif BMM lewat keterangan tertulis kepada Republika.co.id

Meski dilakukan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Seremonial peresmian 75 Rumah Tangguh Harapan Negeri tetap dilaksanakan namun secara online. Hal ini dilakukan agar warga bisa menempati rumah baru mereka dengan penuh rasa syukur dan bahagia. 

photo
Sinergi untuk korban gempa Mamuju - (Dok BMM)

Acara peresmian dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2021. Seremoni ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah diantaranya perwakilan dari Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat DR. Junda Maulana M.si, Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju H. Suaib, S.Sos, MM, Ketua DPRD Sulawesi Barat Hj. Siti Suraidah Suhardi, SE, M.Si, serta Camat Tapalang Firdaus, S.Km. 

Acara tersebut dihadiri pula oleh Pembina Yayasan BMM sekaligus Direktur Kepatuhan, Risiko dan Hukum Bank Muamalat Andri Donny, Wakil Ketua Yayasan Bakrie Amanah Teguh Anantawikrama, dan Direktur DT Peduli Ir. M. Bascharul Asana M.B.A.

Wakil Ketua Pengurus Bakrie Amanah, Teguh Anantawikrama menyampaikan, dengan dibangunnya 75 unit Rumah Tangguh Harapan Negeri ini diharapkan dapat semakin memudahkan roda kehidupan warga baik dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun sosial. Teguh, demikian biasa disapa, juga menyampaikan bahwa kolaborasi atau sinergi dalam program pembantuan kepada masyarakat adalah bentuk pengejewantahan dari nila-nilai TriMatra Bakrie, yaitu Keindonesiaan dan Kemanfaatan serta Kebersamaan 

“Gerakan kolaborasi, sinergi bersama merupakan cara terbaik dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat. Bagi Kelompok Bakrie, ini merupakan perwujudan dari TriMatra Bakrie, yaitu: Keindonesiaan, dan Kemanfaatan serta Kebersamaan,” terang Teguh. 

Direktur DT Peduli, Ir. M. Bascharul Asana M.B.A turut mengungkapkan, “Bagi DT Peduli ini merupakan karena menjadi dasar untuk kami mendirikan layanan lebih jauh, kepedulian yang lebih tinggi, dan menjadikan ini sebagai awal untuk memulai program-program pemberdayaan. Jadi sesuai dengan konsep pemberdayaan assessment adalah daerah yang cukup berat kondisi mustahiknya maka kami akan melakukan assessment lebih dalam setelah ini dan mulai melihat intevensi apa yang bisa dilakukan dalam berbagai bidang terutama dakwah.”

Dalam acara yang diresmikan oleh pejabat Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat tersebut juga menghadirkan testimoni dari warga. “Saat gempa bumi saya tidak bisa menyelamatkan diri, saya tertindih bata. Tapi sekarang rumah saya sudah lebih kuat daripada rumah saya yang lama. Sekarang tidak khawatir lagi kalau ada gempa, rumahnya sudah kuat dan lebih aman,” ujar Budu, salah satu penerima manfaat Rumah Tangguh Harapan Negeri.

Tak hanya rumah dan tempat tinggal, warga Dusun Petakeang dan Dusun Talange juga turut mendapatkan bantuan berupa pakaian muslim dari Elzatta dengan total bantuan sebesar Rp138.276.084.

“Saya mewakili Baitulmaal Muamalat dan Bank Muamalat ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra yaitu DT Peduli, Yayasan Bakrie Amanah dan juga Elzatta atas sinerginya dalam memfasilitasi kebaikan bagi warga korban bencana di Dusun Petakeang dan Dusun Talange, Desa Galung Kec. Tapalang, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut di kemudian hari dan semakin banyak masyarakat di Indonesia, terutama dalam menghadapi kondisi sulit dapat kita bantu.” ujar Andri Donny, Pembina Yayasan BMM sekaligus Direktur Kepatuhan, Risiko dan Hukum Bank Muamalat di akhir sambutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement