Kamis 05 Aug 2021 09:32 WIB

Pesawat Israel Serang Situs Peluncuran Roket di Lebanon

Serangan itu merupakan balasan atas tembakan proyektil ke Israel.

Red: Ani Nursalikah
Pesawat Israel Serang Situs Peluncuran Roket di Lebanon. Hizbullah, sayap militer yang berhasil mengusir Israel dari Lebanon pada 2006 silam.
Foto: Reuters
Pesawat Israel Serang Situs Peluncuran Roket di Lebanon. Hizbullah, sayap militer yang berhasil mengusir Israel dari Lebanon pada 2006 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pesawat Israel menyerang sebuah tempat di Lebanon selatan, Kamis pagi (5/8). Militer Lebanon mengatakan tempat tersebut adalah lokasi peluncuran roket.

Serangan itu merupakan balasan atas tembakan proyektil ke Israel dari wilayah Lebanon sebelumnya. Dua roket yang diluncurkan dari Lebanon pada Rabu (4/8) menghantam Israel yang dibalas dengan tembakan artileri.

Baca Juga

Ketegangan meningkat di kawasan itu menyusul serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak Israel di Teluk yang diduga dilakukan oleh Iran pekan lalu. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket yang diluncurkan dari wilayah selatan Lebanon yang berada di bawah kekuasaan gerilyawan Hizbullah yang didukung Iran.

Namun, tidak ada korban jiwa dalam serangan roket itu. Merespons lebih lanjut tembakan roket itu, militer Israel pada Kamis mengatakan jet tempurnya menyerang situs peluncuran dan infrastruktur yang digunakan untuk teror di Lebanon dimana roket diluncurkan.

Militer Israel menyebutkan, pesawat tempur mereka juga menyerang sasaran lain di daerah yang menjadi sumber tembakan roket di waktu-waktu sebelumnya. TV Al-Manar Hizbullah mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel telah melakukan dua serangan di pinggiran kota Mahmudiya di Lebanon, sekitar 12 kilometer dari perbatasan Israel.

Perbatasan itu sebagian besar sepi sejak Israel berperang pada 2006 melawan Hizbullah yang memiliki roket canggih. Namun, faksi-faksi kecil Palestina di Lebanon telah menembak secara sporadis ke Israel pada masa lalu, termasuk dua roket yang diluncurkan ke Israel pada Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement