Senin 09 Aug 2021 10:43 WIB

Taliban Peringatkan Amerika Serikat tak Ikut Campur

Taliban menguasai lebih banyak wilayah Pascakeluarnya Amerika Serikat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Taliban menguasai lebih banyak wilayah Pascakeluarnya Amerika Serikat. Ilustrasi Taliban
Taliban menguasai lebih banyak wilayah Pascakeluarnya Amerika Serikat. Ilustrasi Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Kelompok Taliban memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tak lagi ikut campur dalam urusan internal Afghanistan. 

Saat ini Taliban berhasil menguasai kembali sebagian besar distrik di negara tersebut setelah Washington menarik pasukannya. 

Baca Juga

“Kami memperingatkan terhadap campur tangan Amerika Serikat di Afghanistan,” kata seorang juru bicara Kantor Politik Taliban kepada Aljazirah pada Ahad (8/8). Dia mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata intra-Afghanistan yang tercapai. 

Juru bicara itu pun menuding Pemerintah Afghanistan meningkatkan ketegangan di negara tersebut dengan meluncurkan operasi di beberapa provinsi. 

Pada Sabtu (7/8) lalu, Amerika Serikat mengerahkan pesawat pembom B-52 untuk membantu pasukan Afghanistan memerangi Taliban. Basis Taliban di Provinsi Jawzjan jadi target serangan. 

"Perkumpulan Taliban ditargetkan oleh (pesawat) B-52 di Kota Shebergan, Provinsi Jawzjan, hari ini pukul 18:30. Para teroris menderita banyak korban akibat serangan Angkatan Udara Amerika Serikat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Fawad Aman lewat akun Twitter resminya pada Sabtu.  

Amerika Serikat diketahui telah memutuskan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan. Hal itu menjadi salah satu poin kesepakatan perdamaiannya dengan Taliban yang tercapai pada Februari tahun lalu. 

Baca juga : Arab Saudi Izinkan 2 Juta Jamaah Umrah per Bulan

Dalam perjanjian itu, Taliban enggan melakukan pembicaraan damai intra-Afghanistan sebelum semua pasukan asing di negara tersebut hengkang. 

Pembicaraan intra-Afghanistan sempat dilakukan beberapa kali di Doha, Qatar. Namun proses itu tak menghasilkan kesepakatan apa pun yang dapat menciptakan perdamaian. 

Sebaliknya saat ini Afghanistan kembali dikoyak perang. Taliban berusaha menguasai sebanyak mungkin wilayah setelah Amerika Serikat menarik personel militernya dari sana. Washington diketahui merupakan sekutu utama pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement