Senin 09 Aug 2021 15:14 WIB

Siswa di Pariaman Kembali Sekolah Tatap Muka Terbatas

Sejak 12 Juli lalu, siswa di Kota Pariaman belajar daring karena tingginya COVID-19.

Red: Ratna Puspita
Siswa di Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali belajar tatap muka secara terbatas. Sebelumnya, para siswa belajar dari rumah secara dalam jaringan (daring) akibat tingginya penyebaran COVID-19 di daerah itu. (Foto: Guru memeriksa suhu tubuh murid)
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Siswa di Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali belajar tatap muka secara terbatas. Sebelumnya, para siswa belajar dari rumah secara dalam jaringan (daring) akibat tingginya penyebaran COVID-19 di daerah itu. (Foto: Guru memeriksa suhu tubuh murid)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Siswa di Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali belajar tatap muka secara terbatas. Sebelumnya, para siswa belajar dari rumah secara dalam jaringan (daring) akibat tingginya penyebaran COVID-19 di daerah itu.

"Semenjak 12 Juli siswa di Pariaman belajar secara daring, sekarang sudah belajar tatap muka lagi dengan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Kanderi di Pariaman, Senin (9/8).

Baca Juga

Ia mengatakan sekolah tatap muka terbatas tersebut, yaitu jumlah siswa yang hadir 50 persen dari peserta didik dan lama belajar di sekolah juga 50 persen dari waktu normal. Ia menjelaskan sistem pembelajaran pada sekolah tatap muka terbatas, yakni pada hari pertama 50 persen dari jumlah siswa akan belajar di sekolah, sedangkan sisanya belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.

Sebaliknya, pada hari kedua, 50 siswa yang pada hari pertama belajar di rumah akan ke sekolah, sedangkan siswa lainnya belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah. "Pelajaran yang dianggap sulit belajarnya, dilakukan dengan tatap muka, kalau yang sifatnya hafalan,belajarnya di rumah," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya sengaja tidak membagi siswa berdasarkan 50 persen belajar pagi, sedangkan sisanya belajar siang karena takut akan ada kerumunan pada saat pergantian jadwal. Dalam pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Kanderi berharap siswa mengikuti aturan tersebut agar aktivitas belajar dapat tetap berjalan dan pandemi COVID-19 dapat ditekan. Tercatat hingga Sabtu (7/8) jumlah warga Kota Pariaman yang terkonfirmasi COVID-19 mencapai 1.467 orang, dengan rincian 1.227 orang telah dinyatakan sembuh, 190 orang isolasi mandiri, dirawat 16 orang, dan meninggal 34 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement