Selasa 10 Aug 2021 00:15 WIB

Biden Biarkan Kunduz Afghanistan Direbut Taliban

Biden tak mempertimbangkan untuk merevisi rencana penarikan pasukan dari Afgahistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS  Joe Biden.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden AS Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tetap melanjutkan langkahnya untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan. Laporan New York Times pada Ahad (8/8) mengutip pejabat senior yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Gedung Putih tidak mempertimbangkan untuk merevisi rencana penarikan pasukan dari Afghanistan.

Dalam laporan New York Times dijelaskan bahwa para pejabat Pentagon pada Ahad melakukan panggilan telepon dengan pejabat Afghanistan, terkait peristiwa yang sedang berlangsung di sekitar Kunduz. Kunduz adalah sebuah kota di Afghanistan utara yang berpenduduk sekitar 350 ribu orang.

Baca Juga

Kota Kunduz telah dua kali diintervensi oleh pasukan AS di masa lalu untuk merebut kembali dari Taliban. Meskipun Taliban telah meningkatkan serangan, Presiden Biden tidak akan mengubah keputusannya untuk menarik pasukan dari Afghanistan.

"Tetapi para pejabat pertahanan mengatakan tidak ada rencana untuk mengambil tindakan di luar serangkaian serangan udara terbatas, serupa dengan apa yang telah dilakukan Amerika Serikat dalam menanggapi kemajuan Taliban selama tiga minggu terakhir,” kata laporan New York Times.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengakui bahwa, dengan 650 tentara Amerika yang tersisa di Afghanistan, kampanye udara bersama tidak mungkin mengubah terobosan yang telah dilakukan Taliban. Perang antara pasukan Taliban dan Afghanistan telah meningkat ketika pasukan asing menarik diri dari Kabul.

Baca juga : Setiap Dua Menit, Satu Warga Iran Meninggal Akibat Covid

Taliban saat ini berusaha merebut ibu kota provinsi. Sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir, Taliban telah mengambil distrik administratif yang lebih kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement