Selasa 10 Aug 2021 15:56 WIB

Sumbar Terima Bantuan 50 Unit Konsentrator Oksigen

Kebutuhan oksigen di semua RS di Sumatera Barat hampir mencapai 22 ton per hari.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Pemerintah Provinsi Sumatra Barat hari ini, Selasa (7/8) mendapatkan kiriman bantuan 50 unit konsentrator oksigen dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Bantuan ini dikirim menggunakan pesawat TNI Angakatan Udara, Hercules C-130 bernomor register A-1319 dari Halim Perdanakusuma ini mendarat tepat pukul 12.45 WIB di Bandara Internasional Minangkabau. 

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, bersyukur atas bantuan yang kembali dikirimkan pusat. "Ketersediaan oksigen memang menjadi salah satu fokus utama Satgas Covid-19 di Sumbar. Oleh karena itu, bantuan Panglima TNI ini begitu besar artinya bagi kami di Sumatera Barat, sambil kita atasi juga di sektor hulunya dengan menerapkan disiplin prokes di setiap daerah," kata Mahyeldi. 

Pada pemberitaan sebelumnya, Mahyeldi sudah menjelaskan, kebutuhan oksigen di semua rumah sakit di Sumatera Barat hampir mencapai 22 ton per hari. Kebutuhan ini berhadapan dengan pasokan yang hanya berkisar 9 ton per hari. 

"Alhamdulillah. Puji syukur kita kepada Allah SWT. Di tengah keterbatasan kita akan pasokan oksigen, pemerintah pusat melalui Presiden, TNI, Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya memberikan kita kelapangan. Insya Allah ini akan menjadikan penanganan Covid-19 di Sumbar semakin baik,” ucap Mahyeldi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, mengatakan 50 unit konsentrator oksigen ini nantinya akan langsung didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan. 

Bantuan ini, menurut Arry, nantinya akan segera kita distribusikan setelah berkoordinasi dengan Denkesyah dan Korem 032 Wirabraja.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Panglima TNI yang sudah berpartisipasi dalam memberikan dukungan kepada Sumatera Barat dalam upaya penanganan Covid-19," kata Arry.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement