Jumat 13 Aug 2021 17:55 WIB

Angka Kematian Lansia Tinggi, Capaian Vaksinasi Masih Rendah

Angka kematian Covid-19 pada usia di atas 60 tahun di Indonesia mencapai 12 persen.

Red: Andri Saubani
Petugas membantu lansia membawakan beras saat penyaluran bantuan beras PPKM 2021 di Kalurahan Panembahan, Yogyakarta, Jumat (23/7). Angka kematian lansia akibat Covid-19 di Indonesia hingga kini masih cukup tinggi. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas membantu lansia membawakan beras saat penyaluran bantuan beras PPKM 2021 di Kalurahan Panembahan, Yogyakarta, Jumat (23/7). Angka kematian lansia akibat Covid-19 di Indonesia hingga kini masih cukup tinggi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rr Laeny Sulistyawati, Ronggo Astungkoro, Silvy Dian Setiawan

Angka kematian Covid-19 di Tanah Air secara total mencapai 113.664 jiwa. Sebanyak 12 persen dari total kematian itu berasal dari kalangan lansia atau empat kali lebih tinggi dibandingkan angka kematian nasional sebesar 2,82 persen.

Baca Juga

"Kematian diatas usia 60 tahun sampai 12 persen. Artinya kematian pada lansia ini lebih tinggi empat kali lipat dibandingkan angka kematian nasional 3 persen, bahkan kalau dibandingkan usia produktif itu tiga kali lebih tinggi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi, dalam konferensi virtual KPCPEN bertema Pentingnya Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat dalam Mempercepat Program Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Jumat (13/8).

Siti Nadia memerinci, angka kematian usia 46 hingga 59 tahun sebesar 4 persen dan usia 31 hingga 45 tahun sebesar 1 persen. Dia melanjutkan, jika melihat distribusi usia penderita Covid-19, sebanyak 30,7 persen pasien berusia 55 hingga 64 tahun meninggal dunia, kemudian 32,4 persen pasien Covid-19 diatas 65 tahun juga tidak dapat ditolong. Sementara, 9 persen penduduk usia 35 hingga 44 tahun juga tidak dapat ditolong.

"Jadi, betapa berisikonya seorang lansia karena kematiannya hingga 32 persen. Sehingga, risiko pada lansia perlu diperhatikan dan perlu perlindungan," ujarnya.

Sebab, dia menjelaskan, lansia memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung, dan ginjal. Pihaknya mencatat rata-rata masyarakat usia diatas 59 tahun sudah banyak memiliki komorbid dan kadang-kadang tidak terkontrol.

Tak heran, lansia ini harus meminum obat. Kondisi ini diperparah banyak sekali masyarakat Indonesia tidak memeriksakan tekanan darahnya, tidak pernah tahu diabetes atau tidak atau bahkan tak memahami sakit jantung.

Lansia ini juga mengalami kondisi sulit makan yang bisa menyebabkan malnutrisi. Tak hanya itu, dia melanjutkan, kelompok ini lebih banyak tidur dan melakukan aktivitas minimal yang mereka lakukan bersama aktivitas fisik. Padahal, di usia lanjut ini, Nadia menjelaskan bahwa lansia mengalami kerentaan karena bertambahnya usia. Kerentaan ini juga membuat menurunnya kapasitas fungsi tubuh atau degenerasi karena proses penuaan.

"Jadi, lansia mudah jadi sakit walau stressor-nya ringan dan begitu sakit dia cepat jatuh pada kondisi yang berat dan harus dirawat dan berisiko pada kematian," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya memprioritaskan vaksinasi diberikan pada lansia.  Nadia menambahkan, vaksinasi untuk lansia sudah dimulai sejak April 2021 tetapi ternyata banyak lansia yang masih meragukannya dan belum mau divaksin.

"Dari target sasaran sebanyak 21,5, juta lansia yang seharusnya menerima vaksinasi dosis pertama dan sudah menyelesaikannya, ternyata hingga per 12 Agustus 2021 ternyata baru 4,98 juta kelompok lansia atau 23,14 persen yang telah mendapatkannya," ujarnya.

Sementara itu, dia menambahkan, lansia yang telah mendapatkan vaksin dosis lengkap sebanyak 3,402 juta atau 15,79 persen. Pihaknya mengakui, target sasaran lainnya yaitu sumber daya manusia (SDM) kesehatan, petugas publik, hingga masyarakat umum lebih banyak mendapatkan vaksin dibandingkan kelompok manula.

Fenomena ini terjadi karena lansia yang pasif menerima vaksin. Ia pun menyebutkan, masih banyak lansia yang belum divaksin karena kelompok rentan ini merasa lebih aman kalau ditemani anaknya ketika divaksin.

"Padahal,  vaksinasi untuk lansia pada prinsipnya sangat aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement