Selasa 24 Aug 2021 21:17 WIB

Pemuda Pencuri Akses Masuk Final Euro Bebas dari Penjara

Yusuf Amin menjual lanyard, jaket, dan gelang untuk masuk final Euro 2020.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pertandingan final Euro 2020 antara Italia vs Inggris di Stadion Wembley (ilustrasi).
Foto: Paul Ellis/Pool via AP
Pertandingan final Euro 2020 antara Italia vs Inggris di Stadion Wembley (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang remaja yang mencoba membiarkan penggemar masuk tanpa tiket pada Final Euro 2020 antara timnas Inggris versus Italia dilaporkan lolos dari kurungan penjara. Yusuf Amin seorang penjaga yang bekerja di Stadion Wembley diduga telah mencuri lanyard (tali gantungan id) resmi, jaket, dan gelang untuk ditawarkan dan dijual secara daring dengan total 4.500 pounds (Rp 89 juta).

Hakim Distrik Denis Brenna sebelumnya menjatuhkan hukuman kepada pemuda berusia 18 tahun atas tindakan indisipliner yang dilakukan oleh Amin.

Baca Juga

"Anda akan menyadari kekhawatiran tentang penggemar yang masuk. Jika mereka mendapat jaket hi-vis, kartu akreditasi dan gelang yang memungkinkan seseorang masuk ke dalam permainan, itu jelas sangat membahayakan keamanan dan keselamatan penggemar lain," kata Denis Brenna.

Lebih lanjut, Amin juga diminta untuk membayar 213 pounds (Rp 4,2 juta) untuk biaya hukum, melakukan 200 jam kerja yang tidak dibayar atas tindakannya itu.

Dilansir Newhamrecorder, Selasa (24/8), Amin yang menangis dan mengakui segala kesalahannya di depan Pengadilan Negeri Willesden, dengan vonis awal enam bulan penjara di lembaga pemasyarakatan usia di bawah umur, kini ditangguhkan selama satu tahun.

Sementara itu, Brenna menambahkan Amin melakukan tindakan itu untuk membantu ibunya, yang tidak tinggal bersamanya.

"Alih-alih bertindak karena keserakahan murni dengan pergi dan membeli tiket, dia bertindak dengan semangat publik yang baik dan menghubungi polisi," kata Brenna.

Sebelumnya, Amin melakukan penjualan akses masuk yang ia lelang di situs media sosial Facebook. Dalam postingannya ia menuliskan setiap pembeli dijamin akan masuk ke dalam stadion.

"Saya memiliki dua pas masuk dan dua seragam serta gelang untuk masuk dan menonton pertandingan (final). Saya mencari orang serius. Dijamin masuk atau uang Anda kembali," demikian tulisan Amin saat melakukan penjualan tersebut.

Selain Amin, orang lain yang terduga melakukan tindakan indisipliner adalah Dalha Mohamad (18 tahun) dari Anglian Road, Leytonstone.

Akan tetapi Dalha Mohamad mengaku tak bersalah pada sidang awal yang diadakan di kota setempat. Nantinya, sidang itu akan kembali digelar di Pengadilan Willesden Magistrates pada 17 Desember 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement