Kamis 26 Aug 2021 07:51 WIB

Biden Bertekad Segera Tarik Pasukan AS dari Afghanistan

Menurut Biden, memenuhi tenggat waktu 31 Agustus tergantung pada kerja sama Taliban

Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (24/8) menegaskan kembali bahwa AS sedang berupaya untuk menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan pada batas waktu 31 Agustus.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (24/8) menegaskan kembali bahwa AS sedang berupaya untuk menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan pada batas waktu 31 Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (24/8) menegaskan kembali bahwa AS sedang berupaya untuk menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan pada batas waktu 31 Agustus.

"Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik," kata Biden pada konferensi pers di Ruang Roosevelt Gedung Putih.

Baca Juga

Dia mencatat bahwa setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan.

"Penyelesaian pada 31 Agustus tergantung pada Taliban yang terus bekerja sama dan mengizinkan akses ke bandara bagi mereka yang kami angkut, dan tidak ada gangguan pada operasi kami," ujar dia.

Biden menggarisbawahi bahwa AS pada Selasa sore telah membantu 70.700 orang meninggalkan Afghanistan, mencatat bahwa sejak akhir Juli, total 75.900 orang telah dievakuasi. Dia juga menekankan bahwa dalam 12 jam terakhir, AS telah mengevakuasi 12.000 orang dari Afghanistan, termasuk 6.400 dengan penerbangan militer AS dan 5.600 melalui penerbangan koalisi.

Berbicara tentang para pengungsi yang saat ini melarikan diri dari Afghanistan, presiden mengatakan Washington akan menjadi pemimpin dalam upaya ini. Dia juga mendesak komunitas internasional dan mitra AS untuk melakukan hal yang sama.

Biden mengatakan AS saat ini bekerja untuk memukimkan kembali ribuan warga Afghanistan yang dulu bekerja dengan mereka.

"Siapa pun yang tiba di AS akan menjalani pemeriksaan latar belakang," imbuh presiden.

"Kita semua harus bekerja sama untuk memukimkan kembali ribuan warga Afghanistan yang pada akhirnya memenuhi syarat untuk status pengungsi," kata dia.

Baca juga : Pengungsi Afghanistan di Indonesia, Tanggung Jawab Siapa?

Biden mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan organisasi pengungsi untuk membangun kembali sistem. "Program pengungsi sengaja dihancurkan oleh pendahulu saya," ungkap dia.

Mengacu pada pertemuan virtual para pemimpin G7 pada hari sebelumnya tentang bagaimana negara-negara dapat bersatu untuk mendukung rakyat Afghanistan, Biden mengatakan AS akan tetap bersatu dan waspada dalam hal apa yang harus dilakukan dan akan menyelesaikannya

Dia menyoroti bahwa semua pemimpin G7 dan para pemimpin Uni Eropa, NATO dan PBB sepakat bahwa mereka akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah Afghanistan digunakan sebagai basis terorisme. Biden meninggalkan Ruang Roosevelt tanpa menanggapi pertanyaan dari wartawan.

Aturan de facto Afghanistan telah menjelaskan bahwa Taliban tidak mau menerima perpanjangan misi AS setelah Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement