Kamis 26 Aug 2021 20:42 WIB

Pemkot Jakpus Uji Kelayakan untuk Sekolah Tatap Muka

Siswa dan guru yang terlibat dalam PTM harus sudah divaksinasi.

Red: Qommarria Rostanti
Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih melakukan asesmen kelayakan terhadap sekolah untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada jenjang SD, SMP, dan SMA (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih melakukan asesmen kelayakan terhadap sekolah untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada jenjang SD, SMP, dan SMA (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat masih melakukan asesmen kelayakan terhadap sekolah untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada jenjang SD, SMP, dan SMA mulai pekan depan. Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat, Uripasih, menyampaikan pihaknya masih melakukan penilaian dan evaluasi di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan PTM.

"Kami masih persiapan, masih mengisi asesmen. Mudah-mudahan kalau semua lengkap nanti kami cek lagi. Kalau sudah lengkap, nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan, sekolah mana yang lolos untuk PTM," kata Uripasih di Jakarta, Kamis (26/8).

Dia menyebut, proses asesmen untuk persiapan PTM terbatas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni sekolah dipastikan kelengkapan terkait sarana dan prasarana. Selain itu, para siswa dan guru yang terlibat dalam PTM pun harus sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Pelaksanaan PTM juga memerlukan izin orang tua murid sehingga pihaknya meminta kepada para guru sekolah untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan para orang tua murid. 

"Kami minta untuk adakan sosialisasi lewat Zoom ke orang tua, sampaikan kalo DKI sudah level 3, sudah siap lengkap, guru sudah vaksin, semua jaga jarak. Kalau sudah disampaikan, pasti orang tua mengizinkan," kata Uripasih.

Berdasarkan data, masih ada 1.482 pelajar di wilayah Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat yang belum mendapat suntikan vaksin, baik karena memiliki komorbid, penyintas, dan kondisi medis tertentu. Artinya, masih ada 3,6 persen dari total 41 ribu pelajar yang belum divaksinasi. Vaksinasi untuk seluruh pelajar di Sudin Pendidikan II Jakarta Pusat ditargetkan mencapai 100 persen hingga akhir September mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement