Sleman Awasi Ketat Warga yang Lakukan Isoman

Red: Muhammad Fakhruddin

Sleman Awasi Ketat Warga yang Lakukan Isoman (ilustrasi).
Sleman Awasi Ketat Warga yang Lakukan Isoman (ilustrasi). | Foto: Republika/Riga Nurul Iman

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan mengawasi ketat terhadap warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala dan memilih melakukan isolasi mandiri (isoman) agar tidak terjadi kejadian fatal.

"Berdasarkan data hingga 30 Agustus 2021, di Sleman terdapat 4.976 warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang melakukan isoman. Angka ini cukup tinggi sehingga kami perlu melakukan pengawasan ketat agar tidak terjadi hal-hal yang fatal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Selasa (31/8).

Menurut dia, kejadian fatal yang dimaksud adalah kondisi pasien yang tiba-tiba bergejala dan terus memburuk sehingga dapat mengakibatkan kematian pasien. "Karena kasus kematian dari pasien konfirmasi positif COVID-19 yang isoman di Sleman cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan, selain itu pengawas dilakukan juga untuk memastikan bahwa tempat isoman layak dan memadai untuk melakukan isolasi serta tidak berpotensi menularkan virus corona ke keluarga maupun lingkungan rukun tetangga (RT).

"Selain itu juga wajib tersedia oksimeter untuk memantau saturasi oksigen pasien isoman. Jika saturasi oksigen di bawah 95 pasien wajib dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.

Cahya mengatakan, pihaknya meminta kepada Satgas COVID-19 di masing-masing kelurahan, padukuhan hingga RT/RW untuk mengawasi ketat warga yang isoman ini dan melaporkan setiap perkembangan.

"Jangan sampai warga yang isoman, karena merasa tanpa gejala kemudian jalan-jalan keluar rumah, ini berpotensi menularkan COVID-19 di lingkungan RT dan sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga belum dapat memastikan apakah dari jumlah warga yang isoman tersebut benar-benar isolasi di rumahnya, karena bisa saja mereka melakukan isolasi di selter isolasi terpusat (isoter) yang disediakan sejumlah pihak.

"Karena isoter yang dikelola Pemkab Sleman ada empat unit, dan saat ini keterisian hanya 33 pasien. Ada kemungkinan juga warga yang melakukan isolasi di isoter yang disediakan pihak TNI, UGM, hotel dan lembaga lainnya. Kami akan secepatnya melakukan pendataan," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Dinsos Denpasar Salurkan Sembako ke Warga yang Jalani Isoman

Pemkab Banyumas Hapus Kebijakan Isolasi Mandiri

Pemkab Banyumas Hapus Kebijakan Isolasi Mandiri

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Isolasi Terkendali di Bali

Kepala BNPB: Posko PPKM Perhatikan Syarat Isolasi Mandiri

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark