Rabu 01 Sep 2021 19:13 WIB

Angka Kematian Covid Nasional Masih Harus Terus Diturunkan

Angka kematian Covid-19 di Indonesia masih pada kisaran 500 kasus per hari.

Red: Andri Saubani
Pekerja menunggu peti mati dimakamkan di pemakaman Rorotan yang ditunjuk untuk menampung lonjakan kematian selama wabah virus corona di Jakarta, Indonesia, Rabu, 25 Agustus 2021.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Pekerja menunggu peti mati dimakamkan di pemakaman Rorotan yang ditunjuk untuk menampung lonjakan kematian selama wabah virus corona di Jakarta, Indonesia, Rabu, 25 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Mimi Kartika, Dessy Suciati Saputri, Dian Fath Risalah, Rizky Suryarandika

Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan adanya tren penurunan kasus kematian Covid-19 secara nasional sejak puncak kasus kematian yang terjadi pada 26 Juli-1 Agustus 2021. Puncak kasus kematian karena Covid-19 di Indonesia mencapai 12.444 per pekan, turun menjadi 5.551 kasus pada satu pekan terakhir, yakni 23-28 Agustus 2021.

Baca Juga

"Akhir Juli masih tinggi, kemudian di awal Agustus terlihat mulai ada penurunan, dan ternyata masih berlanjut sampai dengan sekarang, kita berhasil menurunkan angka kematian," ujar Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers daring, Selasa (1/9).

Dewi menjelaskan, terdapat 10 provinsi yang menjadi penyumbang tertinggi kasus kematian, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, Riau, dan Sumatra Utara. Dari 10 provinsi itu, kontribusi terhadap kasus kematian nasional mencapai 77,01 persen atau 29.282 kasus dari total angka kematian bulanan pada Agustus 2021.

Dia menyoroti masalah kecepatan penanganan yang menjadi faktor penyumbang kasus kematian akibat Covid-19 ini. Pasien yang terinfeksi virus corona datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi berat atau kritis sehingga angka kematian menjadi tinggi.

"Kematian pasien bukan terjadi di ICU, bukan pada saat perawatan, tetapi justru di IGD," kata Dewi.

Namun, dia menyebutkan, pada Mei 2021, angka kematian di IGD sebesar 3,35 persen. Naik pada Juni menjadi 11,06 persen. Tren kematian di IGD pun masih naik pada Juli menjadi 14,36 persen. Lalu turun pada Agustus menjadi 6,9 persen.

Dewi menegaskan, kasus kematian akibat Covid-19 ini harus menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama semua pihak yang perlu diperbaiki terus, termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Seluruh pihak harus terus berupaya menekan angka kematian.

Sebab, angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air masih di atas rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di dunia. Meskipun Indonesia telah mencatatkan persentase kasus aktif Covid-19 lebih rendah dan rata-rata kasus kesembuhan lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga membenarkan bahwa, persentase angka kematian di Indonesia saat ini masih konsisten berada di atas persentase kematian dunia sejak Juli 2020. Per 29 Agustus, presentase angka kematian di Indonesia tercatat berada pada 3,24 persen, lebih tinggi dari persentase di dunia yang sebesar 2,08 persen.

“Sayangnya, masih ada tugas besar yang perlu terus menjadi perhatian kita bersama yaitu angka kematian,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (31/8).

Satgas mencatat angka kematian nasional selama sepekan terakhir disumbangkan dari 10 provinsi dengan jumlah kasus meninggal tertinggi. Yakni Jawa Timur dengan 1.214 kematian, Jawa Barat sebanyak 922, Jawa Tengah sebanyak 530, Bali sebanyak 329, Sumatera Utara sebanyak 222, Kalimantan Timur sebanyak 213, DIY sebanyak 206, Riau sebanyak 193, Lampung sebanyak 179, dan Kalimantan Selatan sebanyak 150.

“Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 75 persen dari total kematian nasional pada minggu ini,” ucap dia.

Untuk angka kasus kematian harian, penambahan kasusnyapada Rabu (1/9) tercatat kembali mengalami kenaikan menjadi 653 kasus. Sebelumnya, penambahan kasus meninggal sempat mengalami penurunan hingga angka terendah sejak lonjakan kedua menjadi sebesar 532 orang pada Selasa (31/8).

Pada Senin (30/8), tercatat sebesar 568 kasus meninggal dan pada Ahad (29/8) terdapat sebanyak 551 kasus. Sedangkan pada Sabtu (28/8) angka kasus meninggal sebanyak 591 kasus dan pada Senin (27/8) tercatat sebanyak 599 kasus.

Untuk penambahan kasus meninggal disumbangkan tertinggi oleh Jawa Tengah yang sebesar 162 kasus. Disusul Jawa Timur yang sebesar 140 kasus, Jawa Barat menyumbangkan 53 kasus meninggal, Kalimantan Timur menambahkan 29 kasus, dan DI Yogyakarta menambahkan 26 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement