Kamis 02 Sep 2021 15:11 WIB

BI Institute Perkuat Riset Dukung Perumusan Kebijakan

BI Institute uga akan memperluas kerja sama dengan mitra strategis.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Refleksi layar yang memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6). Bank Indonesia mendorong riset sebagai salah satu alat pendukung perumusan kebijakan bank sentral, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Refleksi layar yang memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6). Bank Indonesia mendorong riset sebagai salah satu alat pendukung perumusan kebijakan bank sentral, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mendorong riset sebagai salah satu alat pendukung perumusan kebijakan bank sentral, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. Kepala Bank Indonesia Institute (BINS), Solikin M Juhro menyampaikan BINS terus mencari terobosan dan inovasi terbaru agar bank sentral melahirkan kebijakan yang baik melalui riset.

"Kebijakan bank sentral harus didukung oleh riset yang berkualitas, riset bisa untuk mendorong inovasi kebijakan, bisa juga menjadi sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita," katanya dalam konferensi pers Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-15 dan Call for Papers, Selasa (2/9).

Solikin menyampaikan, BI melalui BINS akan terus memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis dengan mitra dalam dan luar negeri. Guna menciptakan ekosistem riset atau penelitian yang kuat di Indonesia.

Perluasan dan peningkatan kemitraan strategis dilakukan dengan berbagai institusi. Antara lain Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), berbagai perguruan tinggi, akademisi, lembaga penelitian di Indonesia, dan mitra strategis lainnya.

Konferensi internasional BMEB dan call for papers sendiri menjadi upaya strategis yang ditunggu-tunggu oleh para akademisi dan pemangku kebijakan. Solikin mengatakan jurnal yang masuk menjanjikan kebaruan atau novelty karena diseleksi dengan sangat ketat.

Konferensi internasionalnya menjadi ajang bertemu para peneliti berbakat dari berbagai belahan dunia. Konferensi internasional BMEB dan call for papers tahun ini mempresentasikan 53 dari 200 karya tulis ilmiah terbaik di bidang ekonomi, moneter dan keuangan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Ada banyak sekali hasil-hasil riset yang sangat baik dan inovatif, dengan tema-tema sesuai, misal terkait kemiskinan, hingga skema upah, ekonomi berkelanjutan, dan lainnya," kata dia.

Karya tulis terbaik tahun ini berasal dari 12 negara yaitu Indonesia, Malaysia, US, Qatar, Turkey, Singapura, Australia, Pakistan, China, USA, India dan Kanada.

Penyelenggaraan konferensi internasional BMEB dan call for papers tahun ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan berbagai pihak terkait.

Mereka adalah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), The Asia-Pacific Applied Economics Association (APAEA), dan enam Perguruan Tinggi di Indonesia. Diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran dan Sampoerna University.

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini selain sebagai wadah refleksi, juga selaras dengan aspirasi BI untuk memberi sumbangsih yang nyata pada perekonomian.Yakni melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi.

BMEB sebagai jurnal ilmiah merupakan katalis yang menghubungkan berbagai pemikiran untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global. Sejak Juli 2019, BMEB menjadi salah satu jurnal ekonomi Indonesia yang telah terindeks scopus.

Pada tahun ini BMEB memperoleh ranking kualitas jurnal pada level Q2, berdasarkan penilaian Scimago Journal and Country Rank (SJR) sebagai lembaga riset yang melakukan pemeringkatan jurnal dunia. Penilaian kualitas tertinggi hingga terendah adalah tertinggi Q1 dan terendah Q4.

Solikin mengatakan BI akan terus mendorong BMEB agar semakin berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi nasional. Dengan menjadikannya sebagai jurnal internasional dan referensi ilmiah terkemuka di bidang teori dan kebijakan ekonomi, moneter dan keuangan untuk negara berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement