Jumat 03 Sep 2021 17:39 WIB

Menteri PPPA Dorong Perlindungan Perempuan dan Anak

Kegiatan kunjungan kerja tersebut juga untuk berdialog bersama masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri PPPA Dorong Perlindungan Perempuan dan Anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga (kanan).
Foto: Abdan Syakura/Republika
Menteri PPPA Dorong Perlindungan Perempuan dan Anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengunjungi Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi Jumat (3/9). Hal ini dalam rangka dialog tingkat daerah terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

''Kami mendorong partisipasi semua pihak di Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan komitmen perlindungan perempuan dan anak,'' ujar Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. Di mana penyelesaian permasalahan ini harus dari hulu ke hilir.

Untuk itu kata Menteri PPPA, semua harus sepakat kalau kuncinya ada di pencegahan. Caranya melalui dialog ini mencari tahu langkah-langkah konkret apa yang harus dilakukan bersama.

Kegiatan kunjungan kerja tersebut juga untuk berdialog bersama masyarakat. Khususnya mengenai pencegahan, penanganan, pemberdayaaan, dan pendampingan Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Termasuk memantau hasil pemberdayaan purna PMI di Kabupaten Sukabumi. Baik dari segi kerajinan maupun hasil pertanian, dan olahan makanan.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan, Pemkab Sukabumi berupaya membina para PMI. Proses pembinaan tersebut, dilakukan melalui dinas terkait dan dibantu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Bahkan untuk Kecamatan Kebonpedes ini, banyak inovasi yang dilakukan, terutama pembinaan bagi purna PMI," ujar Iyos. Pemkab Sukabumi pun memiliki program perempuan hebat untuk keluarga berkualitas (perahu kertas).

Program tersebut sebagai bentuk intervensi kepada ibu-ibu, termasuk purna PMI. " Mudah-mudahan lewat program ini banyak ibu yang hebat dan berkualitas," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement