Selasa 07 Sep 2021 06:45 WIB

Gejala Pertama Demensia Bukan Kehilangan Ingatan

Banyak orang mengira demensia awalnya ditandai dengan kehilangan memori.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi demensia. Mengidentifikasi depresi pada seseorang dengan Alzheimer bisa jadi sulit, karena demensia dapat menyebabkan beberapa gejala yang sama.
Foto: pixabay
Ilustrasi demensia. Mengidentifikasi depresi pada seseorang dengan Alzheimer bisa jadi sulit, karena demensia dapat menyebabkan beberapa gejala yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang mengasosiasikan kehilangan memori dengan Alzheimer. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa itu mungkin bukan indikator pertama.

Ini adalah temuan kunci dari tinjauan sistematis yang menyelidiki literatur yang ada. Dilansir laman Express, para peneliti melakukan studi literatur yang luas mulai dari tahun 1937 hingga 2016, dalam upaya untuk mendokumentasikan tanda dan gejala sebelum diagnosis penyakit Alzheimer.

Baca Juga

Para peneliti menemukan depresi dan gangguan kognitif adalah gejala pertama yang muncul pada 98,5 persen dan 99,1 persen individu dalam sebuah penelitian dengan Alzheimer yang lambat muncul. Gejalanya sembilan persen dan 80 persen masing-masing pada Alzheimer onset dini.

Kehilangan memori muncul lebih awal dan dialami 12 tahun sebelum diagnosis klinis Alzheimer tahap akhir. Para peneliti menyimpulkan temuan dari tinjauan ini menunjukkan bahwa perilaku neurologis dan depresi adalah kejadian awal.

"Namun, penelitian ini dibatasi oleh fakta bahwa setiap temuan didasarkan pada satu penelitian," catat mereka.

Depresi, gejala yang terlihat

Mengidentifikasi depresi pada seseorang dengan Alzheimer bisa jadi sulit, karena demensia dapat menyebabkan beberapa gejala yang sama. Menurut Alzheimer Association (AA), contoh gejala umum untuk depresi dan demensia meliputi apati, kehilangan minat dalam aktivitas dan hobi, penarikan sosial, isolasi, kesulitan berkonsentrasi, dan pemikiran yang terganggu.

"Selain itu, gangguan kognitif yang dialami oleh penderita Alzheimer sering kali membuat mereka sulit untuk mengartikulasikan kesedihan, keputusasaan, rasa bersalah, dan perasaan lain yang terkait dengan depresi," catat badan kesehatan itu.

Baca juga : PT Bio Farma Terima 5 Juta Dosis Vaksin Covid 19

Depresi pada Alzheimer tidak selalu terlihat seperti depresi pada orang tanpa Alzheimer. Menurut AA, depresi pada penderita Alzheimer mungkin kurang parah, mungkin tidak berlangsung, lama dan gejalanya bisa datang dan pergi. Orang dengan Alzheimer mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk membicarakan atau mencoba bunuh diri.

Demensia adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan sejumlah kondisi berbeda yang menyebabkan penurunan kemampuan otak secara progresif. Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia, yang umumnya ditandai dengan hilangnya memori dan kemampuan kognitif lainnya yang cukup serius untuk mengganggu kehidupan sehari-hari.

Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer, mendeteksinya sejak dini dapat memperlambat perkembangannya dan membantu Anda atau orang yang Anda cintai untuk memperpanjang kualitas hidup yang baik.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.

(QS. At-Taubah ayat 34)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement