Jumat 10 Sep 2021 07:10 WIB

Kinerja Pulih, Selamat Sempurna Cetak Laba Bersih Rp 314 M

Prospek pasar masih dipengaruhi pandemi dan perkembangan makroekonomi dan sektoral.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi mesin kendaraan. PT Selamat Sempurna Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester pertama tahun ini.
Foto: istimewa
Ilustrasi mesin kendaraan. PT Selamat Sempurna Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester pertama tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Selamat Sempurna Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester pertama tahun ini. Kondisi tersebut tercermin dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih perseroan pada periode yang berakhir 30 Juni 2021. 

Emiten yang memproduksi komponen otomotif ini mencatatkan penjualan bersih konsolidasian sebesar Rp 1,97 triliun. Angka tersebut 35 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Pertumbuhan penjualan ini turut mendongkrak laba bersih perseroan menjadi Rp 314 miliar, atau tumbuh 55 persen yoy. "Kinerja perseroan menunjukkan pemulihan yang cukup baik, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur SMSM Ang Andri Pribadi, Kamis (9/9). 

Selama paruh pertama tahun 2021, perseroan berusaha untuk menjalankan bisnisnya secara simpel, ramping, dan efisien. Dengan demikian, perseroan mampu mempertahankan margin laba kotor, margin laba operasi, dan margin laba bersih dengan posisi yang lebih baik dibandingkan dengan posisi sebelum pandemi Covid-19.

Realisasi Belanja Modal (capex) hingga semester pertama tahun buku 2021 mencapai Rp 103 miliar atau setara dengan 68 persen penyerapan. Pada tahun ini, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp 150 miliar.

Perseroan melihat visibilitas mengenai prospek pasar dalam beberapa bulan mendatang tetap terbatas dan masih akan menantang hingga akhir tahun ini. Prospek pasar masih dipengaruhi pandemi dan perkembangan makroekonomi dan sektoral. 

"Tantangan khusus pada kenaikan harga bahan baku dan ketersediaan, serta kesulitan logistik terkait dengan keterbatasan kontainer untuk transportasi kargo," kata Ang. 

Perseroan akan tetap bersikap lebih konservatif dan selalu mempertimbangkan aspek manajemen risiko. Perseroan akan tetap berhati-hati dalam mengeksekusi berbagai strategi dan program, memperkuat posisi keuangan, memitigasi risiko penerimaan dari pelanggan, peningkatan efisiensi dan efektivitas setiap pengeluaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement