Jumat 10 Sep 2021 16:30 WIB

Pakistan Minta Dunia Internasional Bantu Afghanistan

Pakistan memperingatkan Afghanistan bisa jatuh ke dalam krisis kemanusiaan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi dari Afghanistan menunggu untuk terbang ke Amerika Serikat atau lokasi aman lainnya di gerbang keberangkatan darurat di dalam gantungan di Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman, Rabu, 1 September 2021.
Foto: AP/Markus Schreiber
Pengungsi dari Afghanistan menunggu untuk terbang ke Amerika Serikat atau lokasi aman lainnya di gerbang keberangkatan darurat di dalam gantungan di Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman, Rabu, 1 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan pada Jumat (10/9) mendesak dunia internasional untuk membantu Afghanistan bangkit dari keterpurukan. Duta Besar Pakistan untuk PBB Munir Akram memperingatkan bahwa Afghanistan bisa jatuh ke dalam krisis kemanusiaan.

Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Akram mengatakan, masyarakat internasional harus belajar dari masa lalu dan perlu tetap terlibat di Afghanistan. Ketidakstabilan atau keruntuhan ekonomi di Afghanistan akan memperpanjang konflik dan penderitaan rakyat.

Baca Juga

"Ini tidak akan menguntungkan siapa pun kecuali mereka yang melihat konflik berkelanjutan di Afghanistan sebagai peluang dalam memanfaatkan kekacauan, untuk mensponsori terorisme," ujar Akram, dilansir Anadolu Agency.

Akram mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, lebih dari satu juta warga Afghanistan telah tewas, terluka, cacat, dan trauma selama perang yang terjadi dalam empat dekade terakhir. Konflik telah menghancurkan ekonomi Afghanistan yang sebelumnya sudah rapuh.

"Hari ini Afghanistan berada pada titik kritis dalam sejarahnya. Rakyat Afghanistan membutuhkan dukungan masyarakat internasional, untuk memulihkan perdamaian dan menghidupkan kembali prospek pembangunan," kata Akram.

Akram mengatakan, dunia harus mencegah agar situasi Afghanistan tidak semakin memburuk. Karena hal ini dapat memicu arus besar pengungsi, dan membuat prospek untuk membangun perdamaian dan keamanan menjadi terkendala.

“Karena pandemi Covid-19, konflik, dan kegagalan pemerintah masa lalu serta korupsi mereka, situasi kemanusiaan di Afghanistan sangat buruk, hampir 18 juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak,” kata Akram.

Akram mengatakan, konflik Afghanistan telah mempengaruhi Pakistan sebagai negara tetangga. Pakistan harus menerima konsekuensi kehilangan puluhan ribu warganya akibat konflik berkepanjangan tersebut. "Sebanyak 80 ribu orang Pakistan tewas dalam serangan teror dan ribuan lainnya terluka. Ekonomi kami diperkirakan mengalami kerusakan lebih dari 150 miliar dolar AS," ujar Akram.

Akram berharap pemerintahan Taliban dapat memberikan rasa aman bagi warga Afghanistan. Termasuk memulihkan layanan dasar kepada rakyat, dan memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan internasional yang tepat waktu di bawah koordinasi dengan PBB dan badan-badan lainnya.

Selain itu, menurut Akram, akses Afganistan ke sumber keuangannya sangat penting untuk mencegah situasi ekonomi yang semakin buruk dan rapuh. "Ini penting untuk mencegah inflasi yang tak terkendali, kenaikan harga, meningkatnya kemiskinan, dan eksodus pengungsi massal dari Afghanistan,” kata Akram.

Pada Selasa (7/9), juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jens Laerke, memperingatkan bahwa layanan kebutuhan dasar di Afghanistan telah runtuh. Persediaan makanan serta bantuan penyelamatan nyawa lainnya semakin menipis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement