Jumat 10 Sep 2021 18:58 WIB

Pemkot Magelang Gelar Haul Syekh Subakir Secara Sederhana

Syekh Subakir berpengaruh dalam sejarah Islam di Kota Magelang.

Red: Ani Nursalikah
Pemkot Magelang Gelar Haul Syekh Subakir Secara Sederhana. Ilustrasi ulama.
Foto: Republika/mgrol100
Pemkot Magelang Gelar Haul Syekh Subakir Secara Sederhana. Ilustrasi ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah tetap menggelar haul Syekh Subakir di Kebun Raya Gunung Tidar secara sederhana, namun khidmat karena masih situasi pandemi Covid-19, Jumat (10/9).

Kegiatan dimulai dengan khataman Alquran dan doa bersama untuk arwah Syekh Subakir dipimpin Wakil Wali Kota Magelang Kiai Haji M. Mansyur diikuti santri Pondok Pesantren Sirajul Huda Kelurahan Wates dan Ponpes Tidar Dudan Kota Magelang. Selain itu, hadir antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Magelang Gunadi Wirawan dan Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Magelang Hadi Sutopo.

Baca Juga

Wakil Wali Kota Magelang K.H. M. Mansyur menuturkan pada haul Syekh Subakir tahun ini Pemerintah Kota Magelang menggelar khataman Alquran di makam Syekh Subakir di Gunung Tidar. Kegiatan tersebut juga menjadi kesempatan untuk berdoa agar Pemkot Magelang dan masyarakat mendapat ridha dan berkah dari Allah SWT.

"Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Hidup rukun, kondusif, tenteram, sehat, dan bahagia," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menjelaskan haul Syekh Subakir wujud penghormatan kepada ulama itu yang telah mensyiarkan agama Islam di Tanah Jawa dan berpengaruh dalam sejarah Islam di Kota Magelang. "Kegiatan ini juga sebagai wujud ikhtiar mendoakan masyarakat Kota Magelang dan aparatur Pemerintah Kota Magelang agar mendapatkan keselamatan dan ketenteraman dalam kehidupan," katanya.

Haul Syekh Subakir dilaksanakan Pemkot Magelang sejak 2018. Seperti pada 2020, pelaksanaan tahun ini dilakukan secara sederhana karena situasi masih pandemi Covid-19. "Kalau tahun 2018 dan 2019 haul berlangsung ramai, selain khataman, juga pengajian yang diikuti oleh masyarakat umum," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement