Jumat 10 Sep 2021 21:35 WIB

Bumi Borneo Basketball Bersiap Harumkan Kalimantan di IBL

IBL rencananya akan mengumumkan empat klub baru peserta IBL 2022 pada 15 September.

Red: Israr Itah
Presiden Bumi Borneo Basketball Yansen Kamto
Foto: Dokpri
Presiden Bumi Borneo Basketball Yansen Kamto

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Bola basket Indonesia akan semakin semarak dengan kehadiran klub dari luar Pulau Jawa di pentas bola basket nasional. Nama klub tersebut adalah Bumi Borneo Basketball. Klub asal Pontianak ini tengah bersiap untuk menjadi salah satu kontestan (Indonesian Basketball League) IBL musim depan.

Selama ini, IBL diikuti klub-klub yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Maka, jika resmi diumumkan sebagai salah satu tim peserta untuk musim depan, kehadiran Bumi Borneo Basketball akan memberikan warna tambahan di kompetisi basket teratas di Tanah Air tersebut. IBL direncanakan mengumumkan empat klub baru peserta kompetisi IBL 2022 pada 15 September mendatang.

Baca Juga

Kalimantan atau Borneo selama ini ikut berkontribusi terhadap perkembangan basket Indonesia. Sejumlah pebasket andal datang dari sana. Mulai dari Nano Sukarma, Ronny Gunawan, Rivaldo Tandra, hingga pebasket yang saat ini aktif di seperti Hardianus Lakudu dan Abraham Wenas. Akan tetapi, karena tak ada klub bola basket profesional di Kalimantan, mereka hijrah ke Jawa.

Atas dasar itulah, Bumi Borneo Basketball hadir. Meski berstatus klub profesional, Bumi Borneo tetap mengedepankan pembibitan pemain muda asal Kalimantan agar memiliki kontinuitas dalam sepak terjang di kompetisi elite basket Tanah Air.

“Misi besar kami adalah menimbulkan antusiasme olahraga bola basket di Kalimantan, khususnya Pontianak, sehingga akan muncul talenta-talenta baru yang akan menjadi tulang punggung timnas basket Indonesia pada masa mendatang,” tutur Yansen Kamto, Presiden Bumi Borneo Basketball dalam keterangan media yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/9).

Ia mengatakan, selama ini klub bola basket identik dengan kota-kota besar di Pulau Jawa. Karena itulah, Bumi Borneo ingin menciptakan ekosistem basket di Kalimantan agar gairah olahraga ini kian menyebar.

"Sebab banyak anak muda di Kalimantan yang cinta, antusias, dan punya talenta, tetapi tidak tahu harus disalurkan ke mana,” kata dia.

Kehadiran Bumi Borneo disambut antusias oleh Rivaldo Tandra Pangesthio. Menurut pemain yang memutuskan pensiun dini dari basket tersebut, kehadiran Bumi Borneo bisa menjadi wadah bagi para pemain asal Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat, untuk bermain di level yang lebih tinggi.

“Pontianak (dan Kalbar secara keseluruhan) selama ini kekurangan wadah. Setelah SMA atau setelah kuliah, ya udah enggak main basket lagi. Dengan adanya Bumi Borneo, maka basket di Pontianak jadi ada jenjang. Ada klub asal Kalimantan Barat yang berpartisipasi dan ini bagus untuk perkembangan basket di Kalbar,” kata mantan pemain Satria Muda tersebut.

Rivaldo pun berharap, kehadiran Bumi Borneo semakin membuat para orang tua di Pontianak mendukung anaknya bermain basket. Sebab, kehadiran klub profesional akan memberikan bukti kalau pemain basket merupakan salah satu profesi yang cukup menjanjikan. Ia pun meminta anak-anak di Kalbar semakin termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bermain basketnya.

“Selama ini anak daerah mungkin kesempatannya lebih sedikit. Jika nantinya Bumi Borneo dipastikan jadi salah satu peserta IBL, ya persiapkan diri baik-baik,” ujar Rivaldo.

Menghadapi musim baru, Bumi Borneo masih dalam tahap proses seleksi pemain. Sejumlah nama besar mengaku tertarik untuk bergabung dengan klub asal Kalimantan itu.

“Ketertarikan sejumlah pemain berpengalaman itu tentu semakin menerbitkan optimisme saya dalam menjalankan klub ini. Kemampuan dan pengalaman mereka, dipadukan dengan semangat putra asli Kalimantan, tentu akan menjadi kombinasi luar biasa,” kata Yansen Kamto.

Bumi Borneo akan fokus mencari bibit-bibit baru pemain basket dari Kalimantan. Mereka akan blusukan ke sejumlah sekolah dan klub amatir di Kalimantan untuk mencari bakat pebasket andal. Yansen menegaskan keinginannya menjadikan Bumi Borneo sebagai klub kebanggaan Kalimantan dan representasi Kalimantan di pentas basket nasional.

"Fokus utama kami saat ini adalah menerbitkan gairah basket di Kalimantan. Segala sesuatu ada prosesnya, termasuk dalam pembentukan tim ini. Saya orang yang percaya bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil," ujar sosok yang sudah membina sejumlah inkubasi bisnis startup itu.

Kisah Yansen yang seorang teknopreneur ini mirip cerita Mark Cuban, pemilik klub NBA, Dallas Mavericks. Sosok yang masuk daftar 400 Orang Terkaya versi Forbes 2020 itu awalnya juga terlibat dalam sejumlah inkubasi bisnis startup hingga akhirnya terjun ke bisnis olahraga pada awal tahun 2000.

Cuban sukses menyulap Dallas Mavericks dari tim yang sulit meraih 40 persen kemenangan dalam 20 tahun terakhir kiprahnya di NBA, menjadi tim langganan lolos ke babak play-off. Profesionalisme Cuban dalam mengelola klub basket itu berujung gelar juara NBA tahun 2011.

Musim baru IBL rencananya akan dimulai pada Januari 2022. Kehadiran Bumi Borneo bakal semakin menyemarakkan kompetisi elite bola basket Tanah Air tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement