Sabtu 11 Sep 2021 16:42 WIB

Ratu Elizabeth Doakan Korban dan Penyintas 9/11

Ratu Elizabeth masih mengenang kunjungannya ke WTC pascatragedi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Ratu Elizabeth Inggris
Foto: Leon Neal / Pool via REUTERS
Ratu Elizabeth Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth mengatakan ia mendoakan para korban dan penyintas serangan teroris 11 September 2001. Ia juga menyampaikan pujian pada masyarakat yang bersatu untuk membangun kembali Amerika setelah peristiwa mengerikan tersebut.

"Pikiran dan doa saya dan keluarga saya dan seluruh bangsa pada para korban, penyintas dan keluarga yang terdampak serta para tim penyelamat dan responden pertama yang menjalankan tugas," kata Ratu Inggris dalam pesannya ke Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Sabtu (11/9).

Baca Juga

"Kunjungan saya ke lokasi World Trade Center pada 2010 lalu masih membekas pada ingatan saya," kata Ratu.

Ia mengatakan kunjungan itu mengingatkan korban tewas berasal dari berbagai negara, agama dan latar belakang. "Kami juga menyampaikan penghormatan atas kegigihan dan ketahanan masyarakat yang bersatu untuk membangun kembali," tambahnya.

Sementara itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan 9/11 gagal memecah belah masyarakat yang percaya pada kebebasan dan demokrasi. Hal ini ia sampaikan dalam pesan video untuk memperingati 20 tahun serangan teror tersebut.

Serangan 9/11 menewaskan hampir 3.000 orang hampir 2.600 di antaranya di World Trade Center di New York. Ketika para teroris membajak pesawat dan menggunakannya menyerang menara kembar World Trade Center dan Pentagon. Enam puluh tujuh warga Inggris turut menjadi korban serangan tersebut.

"Saat para teroris memaksakan beban duka dan penderitaan dan saat ancaman masih ada hingga hari ini, sekarang kami dapat katakan dengan perspektif selama 20 tahun mereka gagal mengguncang keyakinan kami pada kebebasan dan demokrasi," kata Johnson. "Mereka gagal memecah belah bangsa kami atau membuat kami membuang nilai-nilai kami atau hidup dalam ketakutan permanen," tambahnya, dikutip dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement