Senin 13 Sep 2021 19:21 WIB

Ho Chi Minh City Perpanjang Karantina Covid-19

Karantina wilayah di Ho Chi Minh akan digelar hingga September.

Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH CITY -- Ho Chi Minh City, episentrum pandemi di Vietnam, akan memperpanjang karantina wilayahnya hingga akhir September di tengah meningkatnya wabah Covid-19. Otoritas Kota Ho Chi Minh mengatakan perpanjangan karantina diperlukan untuk mengisolasi klaster, mempercepat vaksinasi dan mencegah rumah sakit kebanjiran pasien di kota berpenduduk 9 juta orang itu.

Meskipun lebih dari 1 juta suntikan vaksin telah diberikan setiap hari, tingkat vaksinasi Vietnam masih berkisar 5,2 persen dari 98 juta penduduknya. "Secara keseluruhan, Ho Chi Minh City masih akan berada di bawah pembatasan selama dua pekan lagi," kata wakil ketua Duong Anh Duc.

Baca Juga

Vietnam telah mencatat lebih dari 610.000 infeksi dan 15.000 kematian, sebagian besar muncul sejak Mei.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/ho-chi-minh-city-perpanjang-karantina-covid-19-hingga-akhir-september/2363412.

Pusat bisnis Ho Chi Minh City menyumbang setengah dari infeksi itu dan 80 persen kematian, yang juga merupakan tingkat kematian tertinggi di kawasan. Ho Chi Minh City memiliki tingkat kematian Covid-19 sebesar 4,95 persen, jauh di atas rata-rata nasional dan rekan-rekannya di Asia Tenggara.

"Ibu kota Hanoi, pusat industri selatan Binh Duong dan beberapa provinsi di Delta Mekong sedang berusaha untuk secara bertahap mengurangi pembatasan," kata pihak berwenang.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement