Selasa 14 Sep 2021 17:38 WIB

UMM Siapkan Kelas "Welding Inspector"

Kelas "Welding Inspector" dipilih karena teknik mesin sudah memiliki beberapa doktor

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggaet beberapa pelaku dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan lokakarya.
Foto: Humas UMM
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggaet beberapa pelaku dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan lokakarya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kembali menggaet beberapa pelaku dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan lokakarya. Beberapa perusahaan yang digaet adalah PT Spindo, PT Barata Indonesia, PT PAL dan Lloyd’s Register Asia. 

Ketua Panitia Iis Siti Aisyah mengatakan, mereka telah berkoordinasi dan berkomunikasi sejak lama. Pada akhirnya sepakat untuk mendirikan centre of excellence di bidang "welding inspector". 

Pada semester lalu, kata Iis, dua perusahaan sudah beberapa kali menjadi tandem mengajar di kelas "welding inspector". "Rencananya, semester depan akan disiapkan kelas bersama mitra baru sebanyak 20 SKS,” ucap Iis.

Menurut Iis, kelas "Welding Inspector" dipilih karena teknik mesin sudah memiliki beberapa doktor yang mendalami bidang tersebut. Sebab itu, perlu adanya dukungan dari industri untuk mendekatkan kompetensi mahasiswa dengan kebutuhan industri. Kelas ini juga akan menjadi jalan untuk mencapai target di Indikator Kerja Utama (IKU) MBKM 1 dan IKU 4 yakni keterserapan dan keterlibatan praktisi.

Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan mengatakan, para pimpinan bertekad untuk datang serta meresmikan kolaborasi untuk mengembangkan centre of excellence. Hal serupa juga dilakukan saat hadir di acara yang dilaksanakan prodi teknik mesin tersebut.

“Kita harus sama-sama melihat masa dengan jeli akan kepastian masa depan mahasiswa. Salah satunya melalui kerja sama-kerjasama strategis seperti ini,” ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Selasa (14/9).

Fauzan menegaskan, UMM memiliki salah satu program yang bagus yakni "UMM Pasti" yang digalakkan sejak 2017 lalu. Program ini berusaha memastikan kelulusan para mahasiswa Kampus Putih. Di samping itu juga secara tidak langsung menjawab pertanyaan dari para orang tua. 

“Harus ada kepastian kelulusan mahasiswa di kisaran tiga setengah hingga empat tahun. Berkat program ini pula, ada beberapa perombakan dalam kurikulum pendukung,” jelasnya.

Adapun tujuan lain dari program "UMM Pasti" yakni pasti kerja. Maka dari itu, program-program unggulan dan kerja sama seperti ini sangat membantu dalam mewujudkannya. Para mahasiswa juga akan memiliki banyak pengalaman serta peluang yang besar dalam keterserapan perusahaan-perusahaan yang ada.

Fauzan berharap aktivitas yang prodi teknik mesin lakukan ini tidak hanya berhenti pada kelas bidang "welding inspector". Namun berkembang menjadi kelas-kelas yang lebih beragam serta menularkannya pada prodi lainnya. UMM harus mengambil langkah futuristik dan strategis demi mendapatkan kemanfaatan demi kebaikan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement