Sabtu 18 Sep 2021 07:51 WIB

BI-PP Muhammadiyah Pererat Kerja Sama

PP Muhammadiyah-BI tandatangani nota kesepahaman.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Hafil
BI-PP Muhammadiyah Pererat Kerja Sama. Foto:   Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
BI-PP Muhammadiyah Pererat Kerja Sama. Foto: Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan mempererat persaudaraan dengan berbagai komponen masyarakat dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah. Guna mendorong pemulihan ekonomi nasional termasuk dengan unsur organisasi masyarakat.

Dalam kerangka ini, Bank Indonesia dan PP Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman yang digelar secara virtual pada Jumat (17/09). Kerja sama ini demi memperkuat kerja sama yang telah dilakukan selama ini.

Baca Juga

"Di tengah pandemi Covid-19 kita terus bersyukur dengan Hidayah-Nya, bangkit dan optimis dalam menjalin sinergi, mempererat persaudaraan, merapatkan barisan berjamaah serta bersama berikhtiar menghadapi tantangan," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam sambutannya.

Kerja sama ini melanjutkan kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan juga dengan sejumlah kalangan seperti ormas Islam dan asosiasi. Ke depan, kerja sama akan terus dikembangkan kerjasama dengan berbagai pihak atau ormas lainnya.

Lebih lanjut, Perry menuturkan tiga aspek penting dalam bekerjasama dengan PP Muhammadiyah. Pertama, pengembangan ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi berbasis umat. Beberapa pendekatan dalam pengembangan tersebut diantaranya pendekatan klasterisasi kelompok, peningkatan kapasitas bantuan teknis, akses pembiayaan dan digitalisasi. 

Kedua, ilmu yang diamalkan. Dalam implementasinya Bank Indonesia melakukan berbagai program pengembangan ekonomi keuangan syariah diantaranya dalam bentuk pelatihan, berbagai program pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah termasuk mengelola wakaf produktif. 

"Ketiga, menjaga silaturahim dan saling tolong menolong, saling mengingatkan dan mengajarkan dalam hal kebajikan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, turut menyampaikan dua hal yang menjadi harapan dalam pengembangan ekonomi syariah. Pertama, untuk meningkatkan kualitas ekonomi umat dari menengah agar naik kelas ke tingkat atas dalam kualitas unggul dan terbaik.

Kedua, ekonomi dan keuangan syariah diharapkan mampu hadir secara nyata dan semakin baik untuk mengangkat harkat martabat dan memajukan UMKM. Juga, mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan sosial serta masalah ekonomi yang dihadapi umat terutama akibat dampak pandemi.

"Pengukuhan kerja sama Bank Indonesia dengan PP Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya kebangkitan ekonomi umat dalam berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi nasional," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement