Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Santuso

Banyak Keutamaan dari Mempunyai Anak Menurut Islam, Yakin Masih Mau Child Free?

Agama | Sunday, 19 Sep 2021, 19:56 WIB
child free (disunting dari powerpointify.com)

Akhir-akhir ini, berita perihal child-free menjadi buah bibir di media sosial. Child-free merupakan suatu keputusan atau pilihan hidup bagi pasangan suami istri untuk tidak ingin memiliki anak sama sekali, baik itu anak kandung, anak tiri, maupun anak angkat. Tidak hanya orang Barat, beberapa orang di tanah air juga latah menjalani child-free.

Lantas, bagaimana pandangan Islam terkait hal tersebut? Berikut ulasannya!

1. Rasulullah justru berbangga dengan banyaknya umat Islam

Banyaknya umat Islam yang terlahir di dunia ini justru menjadi kebanggaan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda (yang artinya), "...karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)." (riwayat Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim).

Jadi, suatu hal yang salah kaprah jika ada yang memandang bahwa membuat anak merupakan sikap yang amoral. Pandangan tersebut sesungguhnya konyol dan tidak sesuai fitrah manusia. Rasulullah sendiri ternyata justru berbangga jika umatnya punya banyak anak. Eitzh, banyaknya anak juga harus diimbangi dengan kemampuan orang tua untuk memenuhi hak-hak mereka ya seperti memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan sebagainya.

2. Anak itu pengantar menuju surga

Saat anak lahir di dunia ini, ia akan menyenangkan hati orang tua. Jika ternyata si anak itu meninggal ketika kecil, hal itu sama sekali tidak membuat orang tua rugi. Sebab, anak yang meninggal sebelum baligh akan menjadi ahli surga. Bahkan, anak tersebut akan membawa orang tuanya masuk surga juga.

Bukan hanya itu, anak yang dirawat sampai besar pun juga akan menjadi pengantar bagi orang tua menuju surga. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits bahwa siapa saja yang memiliki tiga anak perempuan kemudian orang tuanya bersabar dalam membesarkan mereka; memberikan sandang, papan, pangan yang layak; mendidik mereka agar menjadi sholihah, maka itu akan menjadi pengantar bagi orang tua masuk surga.

Anak yang didik menjadi hafizh Qur'an juga menjadi pengantar orang tua masuk surga. Dalam sebuah hadits riwayat Hakim, disebutkan bahwa anak penghafal Alquran kelak akan menjadi penyebab orang tua diberi mahkota yang terbuat dari cahaya. Hebat, bukan?

3. Anak sholih itu harta yang tak ternilai harganya

Orang tua tidak selamanya memiliki kondisi fisik yang kuat. Kelak, ketika menginjak usia senja, ia pasti membutuhkan seseorang untuk merawatnya. Ketika Allah SWT perkenankan si anak memiliki umur panjang, dialah yang kelak akan merawat orang tuanya. Tentu hal itu bisa terwujud jika anak itu sholih. Itulah mengapa anak yang dididik menjadi anak sholih akan menjadi harta yang sangat berharga dan tak ternilai dibandingkan harta apapun.

4. Anak itu sudah Allah janjikan rejekinya

Jika menjalani child-free dengan alasan khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan anak, Anda perlu menyimak, mempelajari, dan meyakini firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra' ayat 31. Di dalam ayat tersebut ditegaskan, Allah yang akan menjamin rejeki anak Anda. Allah berfirman (yang artinya): "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu."

Bukan hanya masalah rejeki, masalah lain yang dikhawatirkan orang tua ketika memilih untuk mempunyai anak insya Allah akan diberi jalan keluar oleh Allah SWT. Syaratnya ialah ia harus beriman dan bertakwa, lalu bertawakkal, berdoa, serta berikhtiar semaksimal mungkin. Niscaya Allah SWT akan memberikan pertolongan. Allah berfirman (yang artinya): "Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." (QS. Ar-Ruum: 47).

5. Mendapat kiriman doa dan pahala jariyah

Kita sadari bahwa makhluk hidup di bumi ini memiliki usia yang terbatas, termasuk manusia. Ada kalanya kita akan meninggal dunia pada suatu saat. Ketika meninggal, kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah atas amal yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.

Pada saat itu, hal besar yang diharapkan oleh orang tua di alam kubur ialah doa yang dipanjatkan oleh putra-putrinya di dunia. Inilah salah satu keberkahan mempunyai anak yang dididik menjadi anak sholih. Anak (yang sholih) akan senantiasa mendoakan orang tuanya.

Di samping itu, semua hal yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya ---baik itu tsaqofah Islam dan ilmu pengetahuan---- sehingga membuat anak itu mengamalkan ajaran Islam dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam kehidupannya, maka itu akan menjadi pahala yang terus mengalir kepada orang tua karena ilmu yang diajarkannya bisa bemanfaat bagi anaknya.

Rasulullah SAW bersabda (yang artinya): "Saat seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya." (riwayat Muslim).

***

Tambahan:

Bukan hanya Islam yang menyayangkan orang memilih tidak memiliki anak, negara pun juga sama. Jika banyak orang menjalani child-free, ternyata hal itu sangat merugikan negara di masa depan. Sebab, dengan banyaknya pasutri yang tidak ingin memiliki anak, jumlah penduduk akan menurun. Pada masa depan, jumlah penduduk usia produktif semakin sedikit karena tidak ada regenerasi.

Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi sebuah negara karena nantinya akan kesulitan mencari angkatan kerja untuk mengisi sektor pemerintahan, pertahanan (militer), industri, pendidikan, dan sebagainya. Permisalan saja, jika sebuah negara memiliki jumlah angkatan militer yang terbatas karena sedikitnya yang berusia produktif, maka bagaimana mungkin negara itu bisa aman dari serangan luar?

***

Nah, dari penjabaran di atas, kita dapat sadari bahwa ternyata memiliki anak itu banyak poin plusnya. Sayang sekali jika ada pasutri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak karena alasan yang tidak syar'i. Sebab, mereka bakal tidak mendapatkan nilai plus itu.

Semoga kita semua tersadarkan bahwa memiliki anak itu baik dalam pandangan Islam. Penulis juga doakan kepada keluarga yang menginginkan punya anak, semoga segera Allah SWT karuniai anak yang sholih-sholihah. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image