Rabu 22 Sep 2021 14:23 WIB

AirBnB: Tingkat Pesanan Kamar Hotel Meningkat

Permintaan kembali kuat seiring dengan kebiasaan konsumen yang telah berubah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Ikon aplikasi AirBnB. AirBnB menyatakan, tingkat pemesanan kamar kembali meningkat.
Foto: EPA-EFE/MATTIA SEDDA
Ikon aplikasi AirBnB. AirBnB menyatakan, tingkat pemesanan kamar kembali meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara lebih dari setahun terakhir telah berhasil mengubah kebiasaan masyarakat, terutama dalam hal bepergian. Bos platform penginapan AirBnB, Brian Chesky, masyarakat mulai bisa beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini. 

Sebelum pandemi, orang-orang memiliki dan menyiapkan waktu khusus untuk berlibur. Namun kini, menurut Chesky, batas antara perjalanan bisnis dan liburan semakin kabur berkat pola kerja jarak jauh. Orang-orang bisa melakukan perjalanan bisnis sekaligus berlibur bersama keluarga di satu tempat dan waktu. 

Baca Juga

"Saya pikir apa yang kita lihat hari ini adalah seluruh revolusi dalam cara kita bepergian," kata Chesky dikutip BBC, Rabu (22/9).

Chesky mengakui, AirBnB sempat terpukul keras ketika pandemi melanda. Platform penginapan tersebut bahkan kehilangan sekitar 80 persen bisnisnya hanya dalam hitungan bulan. Namun, Chesky melihat permintaan telah kembali kuat pada tahun ini seiring dengan kebiasaan konsumen yang telah berubah.

Pertemuan yang bisa dilakukan dengan teknologi secara daring memungkinkan pekerjaan dilakukan secara jarak jauh. Pandemi dan teknologi telah mengubah secara mendasar kebutuhan untuk bepergian maupun bekerja. Chesky memperkirakan pola ini kemungkinan akan tetap ada.

Di sisi lain, ada juga orang yang memilih untuk tinggal dan bekerja jauh dari rumah. Tidak hanya untuk beberapa hari atau seminggu, tetapi mereka biasanya akan pergi dalam waktu lama bahkan hingga hitungan bulan. Beberapa orang memutuskan untuk berpindah-pindah dan bahkan tidak memiliki tempat tinggal permanen.

Menurut Chesky, kebiasaan baru ini akan berdampak positif bagi industri perhotelan. Di Amerika Serikat, pemesanan akhir pekan yang diperpanjang oleh konsumen keluarga di AirBnB naik 70 persen pada kuartal kedua tahun 2021 dibandingkan 2019.

Chesky melihat telah terjadi peningkatan terukur untuk pemesanan kamar yang lebih besar oleh keluarga yang melakukan perjalanan tahun ini. Orang-orang juga mencoba tujuan baru dan lebih murah. Mereka tidak terlalu tertarik dengan pariwisata.

AirBnB sendiri telah melewati satu miliar kedatangan tamu di daftarnya di seluruh dunia. Chesky mengatakan AirBnB saat ini bahkan memiliki lebih banyak pemesanan kamar dibanding gabungan enam jaringan hotel top dunia yang memiliki kamar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement