Rabu 22 Sep 2021 16:22 WIB

Polisi Duga 16 Petugas Keamanan Pungli ke Warga Perumahan

Dugaan itu muncul setelah polisi melakukan pemeriksaan terkait cekcok.

Red: Ratna Puspita
Penyidik Polres Metro Jakarta Barat menduga ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan 16 oknum petugas keamanan di Perumahan Permata Buana Kembangan sehingga berujung cekcok.
Foto: istimewa
Penyidik Polres Metro Jakarta Barat menduga ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan 16 oknum petugas keamanan di Perumahan Permata Buana Kembangan sehingga berujung cekcok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polres Metro Jakarta Barat menduga ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan 16 oknum petugas keamanan di Perumahan Permata Buana Kembangan sehingga berujung cekcok. Dugaan itu muncul setelah polisi memeriksa 16 petugas keamanan dan satu orang dari pihak pelapor yang terlibat dalam cekcok tersebut.

"Diduga ada pungli termasuk perampasan kendaraan, karena kalau yang viral itu kan mobilnya diambil, dirampas, itu yang jadi fokus kita," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) Komisaris Joko Dwi Harsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (22/9).

Baca Juga

Hingga saat ini, penyidik masih mendalami keterangan para saksi untuk memastikan penyebab terjadinya pertikaian antara petugas keamanan dan warga perumahan tersebut. "Nanti dari pemeriksaan saksi-saksi itu kita nilai apakah bisa kita ambil tersangkanya nggak lama lagi," kata Joko.

Video cekcok tersebut sempat viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram @infojakarta_ beberapa waktu lalu. Joko mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/9). 

Saat itu, seorang warga menggunakan mobil bak terbuka ingin menaruh tanaman dalam jumlah banyak ke dalam rumah. Saat ingin menaruh tanaman tersebut, segerombolan petugas keamanan langsung menghadang mobil tersebut.

Tidak terima dihadang, warga mulai cekcok sambil saling mendorong dengan petugas perumahan. Cekcok tersebut berujung laporan yang diajukan oleh salah satu warga ke pihak Kepolisian.

"Pelapor suami-istri," kata Joko.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi memanggil para petugas keamanan perumahan untuk dimintai keterangan. Para petugas keamanan ini dinilai kooperatif lantaran memenuhi panggilan penyidik dari Polres.

Hingga saat ini, pihaknya masih mencari tahu penyebab cekcok yang berujung aksi saling dorong tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement