Kamis 23 Sep 2021 12:39 WIB

Sri Mulyani: Defisit APBN per Agustus Rp 383,2 Triliun

Defisit APBN Agustus masih berada di bawah target pemerintah tahun ini, 7,5 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah mencatatkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 383,2 triliun atau 2,32 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Agustus 2021.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah mencatatkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 383,2 triliun atau 2,32 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatatkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 383,2 triliun atau 2,32 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Agustus 2021. Pada Juli 2021, APBN juga defisit sebesar Rp 336,9 triliun atau 2,04 persen dari PDB Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi defisit APBN pada Agustus 2021 masih di bawah target pemerintah tahun ini sebesar 5,7 persen dari PDB. Ini lebih rendah dari posisi sama tahun lalu sebesar 3,05 persen dari PDB.

Baca Juga

“Posisi APBN hingga akhir Agustus 2021 defisit mencapai Rp 383,2 triliun atau 2,23 persen dari PDB. Primary balance kita Rp 170 triliun,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (23/9).

Sri Mulyani merinci realisasi defisit ini terjadi karena belanja negara sebesar Rp 1.560,8 triliun atau 56 persen dari target Rp 2.750 triliun. Kemudian pendapatan pajak hanya Rp 741,3 triliun atau 60,3 persen dari target Rp 1,229,6 triliun meski tumbuh 9,5 persen secara tahunan.

Selanjutnya khusus penerimaan negara, selain dari pajak juga berasal dari penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 158 triliun atau 73,5 persen dari target Rp 215 triliun. Adapun realisasi ini tumbuh 30,4 persen secara tahunan.

Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 277,7 triliun atau 93,1 persen dari target Rp 299,1 triliun. Pada Agustus 2021 PNBP tumbuh 19,6 persen.

“Pajak membaik dan PNBP juga karena sumber daya alam (harganya naik)," ucapnya.

Dari pos belanja, belanja pusat sebesar Rp 1.087,9 triliun atau naik 10,9 persen. Lalu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 472,9 triliun atau turun 15,2 persen. Adapun realisasi investasi pemerintah baru sebesar Rp 61,8 triliun atau 33,5 persen dari pagu Rp 187,1 triliun.

Bersamaan realisasi defisit tersebut, keseimbangan primer menjadi Rp 170 triliun. Sedangkan pembiayaan anggaran termasuk utang sebesar Rp 528,9 triliun atau setara 52,6 persen dari target Rp 1.006,4 triliun.

Sedangkan realisasi pembiayaan sebesar Rp 528,9 triliun atau 52,6 persen dari pagu Rp 1.006 triliun. Sedangkan investasi Rp 61,8 triliun atau 33,5 persen dari pagu target Rp 187,1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement