Jumat 24 Sep 2021 09:24 WIB

Kisah Istri Abu Lahab: Arwa alias Ummu Jamil (2)

Arwa merupakan wanita pembawa kayu bakar.

Red: Ani Nursalikah
Kisah Istri Abu Lahab: Arwa alias Ummu Jamil (2)
Foto: pixabay
Kisah Istri Abu Lahab: Arwa alias Ummu Jamil (2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namun, pembicaraannya segera dipotong oleh Abu Lahab. Tak hanya itu, suami Ummu Jamil itu mengajak mereka berdiri dan meninggalkan Nabi SAW yang sedang menyampaikan dakwahnya.

Keesokan harinya, Rasulullah SAW kembali mengundang mereka. Setelah mereka mulai menyantap makanan, beliau mulai angkat bicara, "Aku tidak tahu ada seseorang di tengah masyarakat Arab yang mendatangi kaumnya dengan membawa kebaikan dunia dan akhirat. Sungguh, Tuhanku telah memerintahku untuk menyeru kalian kepada-Nya. Siapa di antara kalian yang akan menolongku dalam seruan ini?" 

Baca Juga

Mereka pun kembali menolak dan bermaksud kembali meninggalkan Nabi SAW. Namun, sebelum mereka bubar, 'Ali ibn Abi Thalib, yang saat itu masih anak anak belum baligh, bangkit. Ali pun buka suara, "Wahai Rasul, aku akan menolongmu. Aku akan memerangi orang-orang yang memerangimu."

Mendengar jawaban itu, orang-orang Bani Hasyim pun tersenyum. Bahkan, sebagian ada yang tertawa lepas. Pandangan mereka yang semula tertuju kepada Abi Thalib, kemudian beralih kepada Ali ibn Abi Thalib. Setelah itu, mereka berpaling dan pergi dengan sikap meremehkan.

Setelah itu, Rasulullah SAW mengalihkan seruannya yang semula ditujukan kepada kerabat dekat, kemudian kepada seluruh penduduk Makkah. Pada suatu hari, beliau naik ke bukit Shafa dan menyeru, "Wahai kaum Quraisy!"

Orang-orang Quraisy yang mendengar seruan itu berkata, "Muhammad ada di bukit Shafa memanggil-manggil. Marilah kita menemuinya untuk bertanya." Setiba di depan Nabi SAW mereka bertanya, "Apa yang terjadi pada dirimu, Muhammad?"

Nabi SAW menjawab, "Bagaimana menurut kalian jika aku kabarkan bahwa di gunung ini ada seekor kuda? Apakah kalian akan mempercayainya?"

Mereka menjawab, "Tentu. Sebab, di mata kami, engkau bukan orang yang tertuduh. Aku sama sekali tidak pernah mendapati kebohongan darimu." Nabi SAW berkata, "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan tentang siksaan yang pedih. Wahai Bani Abdul Muththalib, Bani Abdi Manaf, Bani Zuhrah, Bani Taim, Bani Makhzum, Bani Asad, Allah telah menyuruhku untuk memberi peringatan kepada kerabat dekatku. Kemudian, aku tidak kuasa memberi kemanfaatan kepada kalian di dunia dan memberikan bagian di akhirat kecuali jika setelah kalian menyatakan la ilaha illallah. Bersambung

Baca juga: Kisah Istri Abu Lahab: Arwa alias Ummu Jamil (5-Habis)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement