Jumat 24 Sep 2021 14:29 WIB

BPBD Penajam Siagakan Personel Antisipasi Banjir dan Longsor

Dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Penajam tinggi sehingga BPBD bersiaga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir. Ilustrasi.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Petugas gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menyiagakan personel untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah langsor di daerah itu. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani mengatakan langkah siaga bencana banjir dan longsor dilakukan karena curah hujan yang turun cukup tinggi mengguyur daerah setempat.

"Curah hujan tinggi dan kadang disertai angin kencang berisiko menyebabkan musibah atau bencana alam berupa banjir dan tanah longsor," ujarnya, Jumat (24/9).

Baca Juga

"Kami siagakan personel 24 jam dan peralatan untuk antisipasi bencana banjir dan longsor di wilayah Penajam Paser Utara," imbuhnya.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara dapat mengakibatkan terjadinya banjir di empat kecamatan karena luapan air sungai dan pasang air laut. Selain luapan air sungai dan pasang air laut, pembuangan air yang mengarah ke rumah warga sering meluap karena saluran tidak dibersihkan dan daerahnya rendah sehingga kerap mengakibatkan banjir.

BPBD terus mengimbau dan melakukan sosialisasi agar masyarakat membersihkan saluran pembuangan air atau parit di lingkungannya serta tidak merusak daerah resapan air. Pemerintah desa dan kelurahan juga diminta melakukan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor mengingat tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

"Kami juga bekerja sama dengan semua elemen termasuk dengan babinsa dan bhabinkamtibmas serta perusahaan," jelas Marjani.

Menurut dia, sejumlah sungai di wilayah Penajam Paser Utara perlu dinormalisasi segera karena tingkat endapan lumpur cukup tinggi. BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat menyangkut normalisasi sungai agar tidak terjadi pendangkalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement