Sabtu 25 Sep 2021 12:57 WIB

Disdik Klaim tak Ada Klaster PTM di Jabar

Dinas mengeklaim sudah menyiapkan langkah jika ditemukan kasus Covid-19 di sekolah.

Red: Agus raharjo
Seorang Guru (kanan) menerangkan materi pembelajaran kepada murid SMPN 2 Bekasi secara hybrid atau kombinasi antara tatap muka terbatas dengan pembelajaran secara daring di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). Sebanyak 66 SMP menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan jumlah 50 persen murid dan menerapkan protokol kesehatan.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Seorang Guru (kanan) menerangkan materi pembelajaran kepada murid SMPN 2 Bekasi secara hybrid atau kombinasi antara tatap muka terbatas dengan pembelajaran secara daring di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). Sebanyak 66 SMP menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan jumlah 50 persen murid dan menerapkan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengeklaim sampai saat ini tidak ada klaster penularan Covid-19 di sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka di wilayah Jawa Barat. "Kita sampaikan kepada publik bahwa tidak ada klaster (penularan Covid-19 selama) PTM, dan mohon doanya, jangan sampai ada," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandidi Kota Bandung, Sabtu (25/9).

Di sela acara Gebyar Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas di Jawa Barat yang berlangsung di SLB Negeri Cicendo Bandung, Dedi mengatakan dinas telah melakukan pengawasan dan pengecekan langsung ke sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). "Kamisudah cek lewat pengawasan dan cabang dinas di berbagai daerah, tidak ada satu pun klaster PTM," katanya.

Ia menambahkan, pengecekan juga sudah dilakukan pada data laporan sekolah. "Jadi kita konfirmasi ke Pusdatin dan Kemendikbud, ternyata telah terjadi misscomunication (miskomunikasi) terkait klaster PTM ini," kata dia.

Berdasarkan hasil konfirmasi ke lembaga terkait, ia melanjutkan, yang ada data tentang siswa yang terserang Covid-19 sebelum pelaksanaan PTM. Ia menjelaskan bahwa dinas sudah menyiapkan langkah penanggulangan apabila ada temuan kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Kalau ditemukan kasus Covid-19 di klaster PTM, pertama sekolah harus melakukan tindakan segera. Kedua menutup sementara (sekolah). Ketiga, setelah menutup sementara terus disemprot disinfektan (sekolahnya), maka (sesudah itu) silakan buka kembali," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement