Sabtu 25 Sep 2021 13:27 WIB

Polisi: 17 Warga Sipil Sudah Dievakuasi dari Kiwirok

Sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok.

Red: Agus raharjo
Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Papua.
Foto: Antara
Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 17 warga sipil, sudah dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, evakuasi tersebut termasuk tiga anak.

Cahyo Sukarnito mengatakan setelah pengevakuasian 17 warga sipil tersebut ke Distrik Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (25/9) pagi, sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok. Dia menambahkan, evakuasi warga dari Kiwirok ke Oksibil dilakukan menggunakan pesawat berbadan kecil milik Smart Air dalam dua kali penerbangan.

"Evakuasi berlangsung aman dan lancar, tanpa kendala," kata Cahyo. Ia mengatakan, warga yang dievakuasi dari Kiwirok untuk sementara ditampung di Markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang di Oksibil. Keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin (13/9), ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.

Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas, dan dua anggota KKB terluka. Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan meninggal dunia karena terjatuh ke jurang saat berusaha lari untuk menghindari penganiayaan anggota KKB dan empat orang lain yang menjadi korban serangan anggota KKB harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement