Sabtu 25 Sep 2021 18:30 WIB

UMKM Dari Bumi Bantu Petani Pasarkan Produk

Dari Bumi berharap bisa menjadi rujukan masyarakat terkait produk hasil tani.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bertepatan dengan Hari Tani Nasional pada 24 September, UMKM bermama Dari Bumi resmi diluncurkan. Dari Bumi berdiri untuk menjadi jembatan antara hasil tani yang terkurasi dari petani-petani pelosok Indonesia.

Inisiator Dari Bumi, Agung Prasetyo mengatakan, Dari Bumi lahir berawal dari perjalanan tim ke Temanggung dan mencoba rangkaian kopi dari kebun-kebun yang ada di sana. Setelah mencoba kopi-kopi tersebut, dia merasakan betapa besarnya sebuah potensi sebuah hasil tani.

 

“Dengan mengobservasi proses dari hulu ke hilir, akhirnya berpikir untuk mengkurasi hasil tani yang lebih banyak lagi. Sayang sekali jika potensi sebuah produk, hanya berhenti kalangan tertentu. Produk yang baik, seharusnya jadi milik semua orang," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Sabtu (25/9)

 

Saat ini, Dari Bumi bekerja sama dengan petani dari berbagai daerah seperti Sumenep, Sine, Pohkumbang, Tugu Papak hingga Lebak. "Kami  juga ingin memaksimalkan potensi tim internal serta jaringan yang kami miliki, untuk menyebarkan potensi hasil bumi ini ke arah makanan dan minuman yang eksperimental," ucapnya.

 

Dari Bumi mengadopsi tiga semangat, seperti memilih hasil bumi terbaik (kurasi hasil bumi), menjaganya dengan baik (proses penyimpanan), serta mengantarkannya dengan cara yang baik (pengemasan hingga pengiriman ke tangan konsumen).

 

"Ke depan, Dari Bumi harapannya menjadi rujukan masyarakat atas produk-produk hasil tani yang terkurasi atau bahkan menjadi gerakan-gerakan inisiatif yang mendukung petani Indonesia untuk lebih berdaya, lebih sejahtera," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement