Ahad 26 Sep 2021 13:11 WIB

Pandemi di Jakarta Diklaim Semakin Terkendali

Khusus positivity rate DKI dalam 24 jam terakhir, juga diklaim turun.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menunggu giliran untuk menerima vaksin covid-19  (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Warga menunggu giliran untuk menerima vaksin covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengatakan, kondisi pandemi di DKI Jakarta hingga kini semakin terkendali. Menurut mereka, hal itu terbukti dengan kasus aktif Covid-19 dalam 24 jam terakhir yang berjumlah 1.972 orang.

"Dan terakhir kali kasus aktif di DKI di bawah 2.000 itu adalah pada 14 April 2020," jelas mereka di akun resmi BPBD DKI, Ahad (26/9).

Baca Juga

Lebih jauh, khusus positivity rate DKI dalam 24 jam terakhir, juga diklaim turun. BPBD DKI menyebut jumlah tersebut kini hanya berkisar 0,76 persen. "Dengan jumlah testing jauh melebihi dari standar WHO, sekitar 11,5 kalinya," tuturnya.

Bahkan, lanjut mereka, angka pemakaman dengan protokol ketat Covid-19 hingga Jumat lalu, juga menunjukkan rekor terendah, sekitar tiga pemakaman. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyoroti level PPKM DKI Jakarta yang belum turun karena vaksinasi wilayah aglomerasi Bodetabek yang belum memadai. 

Namun demikian, pihaknya mengaku tak berkeberatan menyoal hal tersebut. "Ya kita harus memahami satu sama lain ya. Tentu pemerintah pusat punya alasan," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/9) malam. 

Dia menegaskan, belum turunnya level PPKM DKI meski kasus positif berkurang drastis dan vaksinasi melebihi target, memang capaian yang baik. Tetapi, aturan wilayah aglomerasi tadi kata dia, memang harus dipahami lebih jauh. "Karena kita harus memahami Jakarta kan tidak berdiri sendiri," tambahnya. 

Menurut Riza, kota-kota penyangga di sekitar Jakarta memiliki pengaruh dan interaksi kuat dengan DKI sendiri. Sehingga, pihaknya mendorong agar semua wilayah bisa membaik sesuai aturan pemerintah pusat. "Semuanya harus sama-sama baik sehingga baru diturunkan levelnya," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement