Ahad 26 Sep 2021 14:31 WIB

Menyapu Rumah Malam Hari Picu Kemiskinan, Benarkah?

Mitos menyapu malam hari sebabkan kemiskinan banyak beredar di masyarakat

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Mitos menyapu malam hari sebabkan kemiskinan banyak beredar di masyarakat. Ilustrasi menyapu
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mitos menyapu malam hari sebabkan kemiskinan banyak beredar di masyarakat. Ilustrasi menyapu

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Banyak mitos berkembang di tengah masyarakat yang dipercayai secara turun temurun. Salah satunya adalah mitos tentang risiko kefakiran karena menyapu saat malam.   

Dilansir dari Elbalad, Anggota Fatwa di Lembaga Fatwa Dar Al Ifta, Mesir, Muhammad Abd Al Sami, mengatakan tidak ada larangan untuk membersihkan rumah malam hari dalam Islam. Hal ini tidak seperti mitos yang diyakini banyak orang. 

Baca Juga

"Tidak ada kejahatan dalam membersihkan rumah di malam hari, juga di toko-toko, dan tidak ada dalam agama yang mencegah itu dalam hal apapun," jelasnya.  

Dalam Islam bahkan ada hadits yang memerintahkan untuk membersihkan rumah. Karena kebersihan diketahui merupakan salah satu ciri orang mukmin, dan meninggalkannya adalah salah satu ciri orang Yahudi. 

"Nabi SAW mengatakan, Allah itu baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, murah hati dan mencintai kedermawanan, murah hati dan mencintai kedermawanan, jadi bersihkan halamanmu, dan jangan seperti orang Yahudi," terangnya.  

Karena itu, tidak ada larangan menyapu rumah saat malam. Tidak ada larangan dalam Islam untuk melakukan pekerjaan rumah tangga kapan saja, siang atau malam, yang dilarang  hukum syariat.

Islam disebut juga adalah ajaran untuk mencerahkan dan mensucikan umat manusia. Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 151: 

كَمَآ أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا۟ تَعْلَمُونَ ﴿١٥١﴾ 

"Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Hikmah (sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui."  

 

Sumber: elbalad 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗشَهِيْدٌۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗوَاُوْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْقُرْاٰنُ لِاُنْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَىِٕنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰىۗ قُلْ لَّآ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ وَّاِنَّنِيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur'an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”

(QS. Al-An'am ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement