Ahad 26 Sep 2021 19:20 WIB

SMA Labschool Jakarta Gelar Open Webinar ELDEST 2021

Acara itu dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai narasumber.

Red: Irwan Kelana
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hadir sebagai narasumber Open Webinar ELDEST 2021 yang diadakan oleh SMA Labschool Jakarta, Jumat (24/9).
Foto: Dok Labschool Jakarta
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hadir sebagai narasumber Open Webinar ELDEST 2021 yang diadakan oleh SMA Labschool Jakarta, Jumat (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak menghalangi SMA Labschool Jakarta untuk menampilkan dan mengembangkan kreativitas siswa-siswi melalui kegiatan wirausaha. Salah satunya melalui  kegiatan Entrepreneur Labs Day Challengest (ELDEST)  yang digelar rutin setiap tahun.

Memasuki tahun ke-9,  ELDEST diadakan dalam bentuk  open webinar yang mengusung tema “Utilizing Online Platforms To Create Business Opportunities In An Era Of Uncertainties”.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini biasa dilakukan di aula sekolah. Namun karena pandemi yang belum hilang tuntas, seminar kali ini diadakan secara daring melalui media Zoom pada  Jumat (24/9).

Acara ini dihadiri para narasumber Drs  Teten Masduki, selaku menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia;  Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah;  juga pengusaha muda lRifadi Ilham founder of Tjikini Lima, Kayla Shabia founder of Chugiwear, dan Bernhard Suryaningrat founder of Nevertoolavish. 

Webinar ELDEST dibuka oleh Kepala SMA Labschool Jakarta, Suparno SPd  MM dan Prof  Dr  Achmad Sofyan sebagai kepala BPS Labschool. “Webinar ELDEST ini penting untuk memberikan wawasan kewirausahaan dan praktik langsung ke siswa di sekolah.  Kegiatan ini juga sebagai bentuk penyiapan gernerasi kita menghadapi era ke  depan, dimana  tantangan semakin besar dan perubahan begitu cepat terjadi,” ucap Suparno seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

photo
Kegiatan ELDEST wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 12 SMA Labschool Jakarta.  (Foto: Dok Labschool Jakarta)

Kegiatan ELDEST merupakan ajang kewirausahaan sekolah terbesar di kalangan siswa. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 12  SMA Labschool Jakarta diawali dengan proses perencanaan usaha, pembekalan, pemasaran, hingga berpuncak pada market day. Tidak kalah menarik dengan tahun-tahun sebelumnya, ELDEST tahun ini akan diadakan secara online dengan mengedepankan teknologi sebagai alat pemasarannya di era pandemi.

“Kegiatan ELDEST ini sejalan dengan program kerja kementerian dalam mendorong rasio kewirausahaan Indonesia dari 3,7 menjadi 3,95 persen. Indonesia termasuk negara dengan rasio paling rendah di dunia karena masih kurang dari 4 persen dan karenanya belum dapat disebut negara maju. Bahkan di era pandemi ini, survei terbaru per September 2021, sebanyak 45,2 persen UMKM  Indonesia beroperasi penuh, 30,9 persen  membuka usaha sebagian, sedangkan 20 persen sisanya menutup usaha” ucap Menteri Koperasi dan UKM  Teten Masduki.

Teten  juga menyebutkan, generasi muda merupakan pondasi utama pemulihan ekonomi nasional. Hal itu karena Indonesia mempunyai potensi besar yaitu sebesar 64,9 persen dari 277 juta penduduk didominasi generasi milenial, generasi Y, dan generasi Z.  “Tetapi harus ada perubahan pola berpikir dari pencari lapangan kerja menjadi penyedia lapangan kerja. Generasi muda dapat memulai usaha rintisan atau startup bermanfaat yang dapat memecahkan masalah sosial dan memiliki dampak luas bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Siti Azizah selaku deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM  menambahkan, “Untuk menjadi pengusaha sukses, perlu punya perencanaan yakni business plan berisi barang produksi, dana, resources, serta target pasar. Industri 5.0 akan menuntut banyak sekali digitalisasi. Jadi bisa dilakukan part by part secara digital atau online.”

“Untuk memulai usaha memang memerlukan banyak persiapan. Salah satu hal yang dilakukan dalam memulai berwirausaha adalah dengan menentukan apa yang kita suka atau ketertarikan dalam sesuatu dan produk harus beda dari pesaing dengan cara berinovasi atau unique selling point,” ucap Rifadi Ilham yang merupakan founder of Tjikini Lima.

Sejalan dengan Rifadi, founder of Nevertoolavish, Bernhard Suryaningrat atau  sering disapa Abeng juga menyarankan untuk mengubah orientasi pandangan diri ketika memulai usaha. “Jangan langsung mengejar untung namun harus membuka usaha yang sesuai passion yang kita sukai atas dasar hobi hingga dapat menjalani usaha dengan happy and fun, “ ujarnya.

Ia  menambahkan, pemilihan nama dan branding juga penting dan harus diperhatikan dalam membangun usaha. “Banyak orang yang hanya mengejar kesuksesan, namun ternyata itu salah, karena kesuksesan yang sebenarnya adalah proses yang saat kita jalani,” ucap Abeng.

Sama dengan narasumber sebelumnya, Kayla Shabia yang merupakan seorang pelajar memulai usahanya sesuai dengan passion yang ia punya. “Dalam menjalankan usaha terapkan prinsip pelan tapi pasti, tentukan business plan dengan tepat, jangan semangat di awal kemudian berhenti di tengah jalan. Intinya adalah harus konsisten. Selain itu, jangan terlalu memikirkan income tapi kejar pengalamannya, terutama saat masih remaja,” kata Kayla. 

Rangkaian acara ELDEST 2021 belum selesai sampai sini. Masih ada banyak kegiatan yang akan siswa-siswi SMA Labschool Jakarta lakukan sampai puncak acara pada November mendatang. “Open Webinar hari ini hadir sebagai salah satu dari rangkaian dari Acara Entrepreneur Challenge Day (ELDEST) 2021 ini. Kami sudah melewati tahapan Perencanaan Usaha dan masih akan menghadapi tahapan selanjutnya yaitu Promosi Bisnis dan puncaknya dari acara ELDEST ini yaitu jual beli pada Market Day. Melewati tahapan-tahapan yang panjang merupakan bentuk komitmen dari SMA Labschool Jakarta untuk mempersiapkan dan mengembangkan keterampilan berwirausaha siswa-siswi untuk membangun generasi entrepreneur baru yang dapat memanfaatkan platform online dengan baik,” kata Muhammad Nadhif Haryadipta, ketua pelaksana ELDEST 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement