Ahad 26 Sep 2021 21:33 WIB

ACFF 2021 Gelar Talkshow Bahas Investasi Emas

Talkshow itu mengundang PT Antam Tbk sebagai narasumber.

Red: Irwan Kelana
Ajang Agrianita's Craft and Food Festival (ACFF) 2021 menampilkan talkshow membahas investasi emas dengan mengundang narasumber Muhamad Ramzi Hanifyanto  dari  PT Antam Tbk, Ahad (26/9).
Foto: Dok IPB University
Ajang Agrianita's Craft and Food Festival (ACFF) 2021 menampilkan talkshow membahas investasi emas dengan mengundang narasumber Muhamad Ramzi Hanifyanto dari PT Antam Tbk, Ahad (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Saat ini masyarakat semakin teredukasi terkait cara-cara pengaturan keuangan. Untuk menambah wawasan finansial masyarakat, dalam gelaran Agrianita's Craft and Food Festival (ACFF) 2021 Agrianita IPB University bersama Alumni IPB University Angkatan 32 mengundang Muhamad Ramzi Hanifyanto selaku kepala Departemen General Trading & Manufacturing Service di PT Antam Tbk.

Ia tampil  dalam talkshow bertajuk Financial Planning, Ensuring Your Future Succes, Ahad (26/9). Peserta talkshow ini mengikuti paparan narasumber melalui ruang Zoom.

Dalam kesempatan tersebut Ramzi fokus kepada salah satu perencanaan finansial yakni investasi. Ia menyebutkan beberapa alasan yang membuat investasi menjadi hal yang pantas untuk dipertimbangkan karena manfaatnya yang banyak.

Di  antara manfaat investasi ialah mengembangkan kekayaan. Berbeda dengan menabung, kekayaan yang diinvestasikan dapat bertambah seiring waktu. 

“Itulah kenapa kita perlu investasi supaya dana atau kekayaan yang kita miliki itu tidak berkurang nilainya bahkan kalau bisa terus bertambah selain dari penghasilan rutin kita,” ujar Ramzi seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Selain mengembangkan kekayaan, investasi juga dapat mengalahkan nilai inflasi. Investasi jangka panjang dibutuhkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang terus bertambah harganya dari mulai kebutuhan dasar keluarga, biaya pendidikan, termasuk mempersiapkan masa pensiun.

Ramzi kemudian melanjutkan dengan membandingkan beberapa pilihan instrumen investasi yang ada saat ini. Investasi dalam bentuk tanah misalnya, memiliki kenaikan harga 6-20 persen per tahun, emas memiliki kenaikan 10-20 persen per tahun, bunga deposito rata-ratanya adalah 6 persen.

“Selain mempertimbangkan kenaikan harga, kita juga harus mempertimbangkan risiko dari setiap investasi. Kenaikan harga tanah per tahun memang cukup tinggi. Namun saat kita membutuhkan uang, menjual tanah butuh waktu yang relatif lebih lama karena adanya pengurusan administrasi yang lumayan tidak sederhana,” paparnya.

Selanjutnya Ramzi menyampaikan sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris berbunyi “Don’t put your eggs in one basket” yang maksudnya ialah sebaiknya seseorang tidak menyimpan hartanya dalam satu tempat misal hanya ditabung di bank, akan tetapi lebih baik disimpan dalam berbagai bentuk seperti investasi tanah, emas, deposito beserta instrumen lainnya. Kombinasi investasi yang tepat untuk bertahan dari serangan inflasi, deflasi, stagflasi, dan bahkan hiperinflasi.

"Dibandingkan dengan jenis instrumen investasi lain, maka investasi dalam bentuk emas memiliki beberapa kelebihan di antaranya ialah tahan lama, bersifat universal, memiliki risiko yang relatif sedang, modal awal yang lebih murah, kebal akan inflasi, perawatan yang mudah, portabel atau mudah dipindahkan, serta mudah untuk dilikuidasi atau dicairkan dalam bentuk uang, " jelasnya.

Diuraikannya, terdapat banyak pilihan produk emas yang saat ini ditawarkan kepada masyarakat, maka perlu dipertimbangkan karakter setiap bentuk emas. Selain itu perlu juga mempertimbangkan brand dan akreditasinya.

Mempertimbangkan brand maksudnya ialah untuk memilih brand penyedia emas batangan yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Ramzi menyebutkan bahwa ada banyak brand yang ada di pasaran namun tidak semuanya memiliki sertifikasi yang lengkap. "Usahakan untuk memilih brand yang diakui secara nasional bahkan jika memungkinkan secara internasional. Dengan begitu maka tidak akan mengalami kesulitan saat berencana mencairkan ke dalam bentuk uang tunai, " jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement